5 Ritual Memanggil Hujan di Indonesia, Mulai Tarian hingga Melukai Diri Sendiri

5 Ritual Memanggil Hujan di Indonesia, Mulai Tarian hingga Melukai Diri Sendiri

5 Ritual Memanggil Hujan di Indonesia, Mulai Tarian hingga Melukai Diri Sendiri-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Indonesia membanggakan keberagaman budayanya, termasuk dalam tradisi-tradisi unik yang dijalankan untuk memanggil hujan.

Meskipun Islam memiliki shalat Istisqo untuk meminta hujan, Indonesia memiliki ritual atau tradisi sendiri yang pasti akan membuat Anda terkejut.

Setidaknya, ada lima tradisi unik di Indonesia untuk memanggil hujan, terutama saat musim kemarau melanda.

BACA JUGA:4 Air Minum Kemasan Termahal di Dunia, Ukuran 750 ML Dijual Seharga Mobil Mewah

Salah satu tradisi yang sangat unik adalah memandikan kucing untuk memanggil hujan. Tapi, bagaimana ini bisa terjadi?

Bagi masyarakat agraris, hujan adalah suatu kejadian alamiah yang sangat penting. Hujan adalah faktor utama yang mendukung pertanian dan ekonomi.

Musim kemarau yang panjang tanpa hujan adalah momok menakutkan bagi banyak orang, terutama para petani yang saat ini terjadi. Ancaman kekeringan dan gagal panen menjadi mimpi buruk bagi mereka.

BACA JUGA:Hati-hati! Lima Kebiasaan ini Bisa Bikin Laptop Cepat Rusak, Segera Ubah Kebiasaan Burukmu

Sebagai hasilnya, berbagai suku di Indonesia telah membentuk tradisi-tradisi untuk memanggil hujan.

Tradisi-tradisi ini telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan saat ini sering dijalankan sebagai bagian dari seni dan hiburan.

Berikut adalah 5 ritual memanggil hujan di Indonesia:

1. Cambuk Badan Tiban

Ritual  ini adalah warisan dari zaman raja Kediri dan masih dilestarikan di Desa Trajak, Boyolali, Tulungagung, Jawa Timur.

BACA JUGA:Mau Investasi Tapi Bingung, Ini Cara Mudah Investasi Online, Remsmi Reksa Dana Aplikasi Bibit

Saat musim kemarau, para pria dewasa melakukan ritual ini. Mereka bertelanjang dada dan saling cambuk tubuh di tempat terbuka.

Konon, darah yang keluar akibat cambukan dipercaya akan mendatangkan hujan.

2. Gebug Ende

Ritual ini mirip dengan Cambuk Badan Tiban, di mana dua pria memukulkan rotan satu sama lain dengan perisai sebagai pelindung.

Tidak ada aturan pasti tentang siapa yang menang atau kalah, tapi masyarakat percaya tetesan darah dari pukulan rotan membawa berkah hujan.

BACA JUGA:Kisah Sedih Kiska, Ikan Paus Orca Paling Kesepian di Dunia, Begini Kisahnya

3. Manten Kucing

Tradisi ini berasal dari Tulungagung, Jawa Timur. Dalam ritual ini, dua kucing jantan dan betina dimandikan di sebuah sumber air setempat.

"Manten" dalam Bahasa Jawa berarti "pengantin". Ritual ini bukan tentang mengawinkan kucing, melainkan mengarak kucing menuju telaga untuk dimandikan.

Setelah mandi, ritual dilanjutkan dengan doa bersama, diyakini mampu mengakhiri musim kemarau dan membawa musim hujan.

4. Tari Gundala-Gundala

Tari Gundala-Gundala berasal dari Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tarian ini dipertunjukkan saat warga Karo menghadapi kemarau panjang.

BACA JUGA:Laptop Bisa Screenshot! Ini Tombol Rahasia di Keyboard Laptop yang Wajib Kamu Ketahui, ini Penjelasannya

Ritual ini digunakan untuk memanggil hujan, dikenal sebagai Ndilo Wari Udan dalam bahasa Batak. Para penari menggunakan kostum dengan jubah dan topeng kayu.

5. Tarian Suling Dewa

Ritual ini berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelum tarian dimulai, masyarakat menentukan hari, waktu, dan tempat yang dianggap baik untuk menjalankan ritual ini.

Mereka menyiapkan sesaji berupa kembang, makanan, dan kapur sirih. Kapur sirih diyakini dapat membawa hujan.

Sumber: