Pinjam KUR di BRI Ternyata Bisa 4 Kali, Plafon Rp 10 Juta hingga Rp 500 Juta, Catat Syarat dan Bunganya

Pinjam KUR di BRI Ternyata Bisa 4 Kali, Plafon Rp 10 Juta hingga Rp 500 Juta, Catat Syarat dan Bunganya

Pinjaman KUR BRI bisa 4 kali-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku UMKM yang ingin mendapatkan suntikan modal dalam program Kredit Usaha Rakyat (BRI), mulai dari plafon Rp 10 juta hingga Rp 500 juta.

Selain syarat dan bunga yang rendah, perbankan berpelat merah ini juga bisa memberikan pinjaman KUR hingga batas maksimal 4 kali.

Meski pinjaman KUR pertama belum lunas, calon kredit tetap bisa mengakukan pinjaman KUR kembali.

BACA JUGA:Sssttt...Ada Skutik Retro Milik Honda Mirip Yamaha Fazzio

Karena dasar inilah KUR BRI menjadi program kredit yang ckup banyak diincar pelaku usaha, baik yang baru merintis maupun yang ingin mengembangkan usahanya.

Apalagi suku bunga yang diberikan cukup kompetitif. Pelayanan ini diberikan BRI ini sebagai bentuk kerja sama antara BRI dengan pemerintah demi memajukan ekonomi negara lewat sektor pelaku UMKM.

Hanya saja meski tetap bisa mengajukan pinjaman lagi meski sudah 1 atau 2 kali mengajukan pinjaman, nasabah harus mengetahui syarat dan cukup bunga yang ditetapkan.

BACA JUGA:Cukup di Rumah, Begini Cara Mengajukan Pinjaman KUR BRI 2023 Secara Online

Dimana saat mengajukan pinjaman KUR BRI kembali, terdapat suku bunga yang berbeda-beda.

Pada pinjaman KUR pertama, nasabah yang meminjam KUR Rp 10 juta hingga Rp 500 juta akan dikenakan suku bunga sebesar 6 persen per tahun atau 0,5 persen per bulan.

Ketika mengajukan pinjaman KUR kedua dan seterusnya, akan terjadi kenaikan suku bunga.

Hal ini mengacu peraturan pelaksanaan KUR 2023 yang tercantum pada Permenko Nomor 1 Tahun 2023. 

BACA JUGA:Pinjol BRI Ceria Cair Rp 20 Juta Dalam Hitungan Menit, Tak Perlu Jaminan, Begini Syaratnya

Yang mana bahwa suku bunga KUR akan naik secara bertahap. Sehingga di pinjaman KUR BRI kedua, nasabah akan dikenakan bunga 7 persen efektif per tahun.

Sumber: