Mobil Kembaran yang Gagal Sukses di Indonesia

Mobil Kembaran yang Gagal Sukses di Indonesia

Mobil tak laku di pasaran-istimewa-youtube auto populer id

Mazda VX1, dirilis sebagai saingan Suzuki Ertiga pada tahun 2013, tidak mampu bersaing dalam segmen low-MPV.

BACA JUGA:Mau Beli Mobil Diesel MPV Mewah? 3 Mobil Ini Bisa Jadi Pilihan, Nih Harga dan Speksnya

Dengan penjualan hanya 1640 unit selama tiga tahun pertama, perbedaan utamanya hanya terfokus pada perubahan kosmetik, seperti penggunaan bodykit, body moulding, dan spoiler.

Meski menawarkan material kulit pada joknya, harga yang lebih tinggi dan absennya varian transmisi otomatis di awal peluncurannya menjadi penyebab kesulitan penjualan.

3. Chevrolet Tavera Isuzu Panther

Meskipun menggunakan jargon "rajanya G-Shock," Chevrolet Tavera Isuzu Panther gagal mengangkat penjualannya.

BACA JUGA:Meski Baru dan Sporty, Baojun RC 5 W Cuma Dibanderol Seharga Mobil Bekas Toyota Avanza dan Xenia, Minat?

Pembedaan utamanya adalah mesin 2200cc bensin, namun konsumen lebih memilih Isuzu Panther dengan mesin diesel yang lebih irit dan handal.

Pilihan mesin yang tidak dapat menarik perhatian konsumen membuat Tavera Isuzu Panther kesulitan bersaing di pasar otomotif Indonesia.

4. Isuzu Bison

Isuzu Bison, menggabungkan elemen dari Isuzu Panther dan Mitsubishi L300, tetap kesulitan dalam penjualannya.

BACA JUGA:Yamaha Zuma 125 CC, Skutik Trail Desain Modern dan Sporty, Suspensi Mirip Nmax dan Lexi

Meskipun menggunakan mesin yang tangguh dan irit, harga yang lebih tinggi dari Mitsubishi L300 menjadi hambatan utama.

Setelah mencatatkan penjualan yang rendah, Isuzu akhirnya menggantikan desainnya untuk mencoba meningkatkan daya tarik konsumen.

5. Bimantara Cakra dan Timor S515i

Bimantara Cakra dan Timor S515i merupakan produk Indonesia pada tahun 1996. Namun, kegagalan ini terkait dengan program mobil nasional yang melibatkan impor kendaraan dari Kia Sephia dan Hyundai Accent.

BACA JUGA:4 Mobil MPV Buat Camping dan Traveling, Tak Perlu Modifikasi Campervan, Harga? Di Bawah Rp 100 Juta

Meskipun harganya lebih terjangkau, program ini berakhir di World Trade Organization karena pelanggaran asas perdagangan bebas, dan kedua mobil ini hilang dari pasaran.

Itulah beberapa contoh mobil kembaran yang mengalami gagal sukses dalam penjualan di Indonesia. Mungkin kamu memiliki 5 mobil di atas. (red)

Sumber: