Cacingan Pada Anak? Pahami Ancaman, Tindakan Pencegahan, dan Pengobatannya

Cacingan Pada Anak? Pahami Ancaman, Tindakan Pencegahan, dan Pengobatannya

Cacingan Pada Anak: Pahami Ancaman, Tindakan Pencegahan, dan Pengobatan -Istimewa-Tangkapan Layar youtube Kata Dokter

RASELNEWS.COM - Penyakit cacingan pada anak adalah masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di berbagai belahan dunia, terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.

Berikut ini berbagai jenis cacing usus yang umum menginfeksi anak-anak, gejala dan ciri-ciri yang mungkin timbul, faktor risiko, serta cara pengobatan dan pencegahan untuk melindungi kesehatan anak-anak kita.

Namun sebelum membahas hal itu perlu diketahui jika cacingan adalah kondisi di mana seseorang terinfeksi parasit cacing.

BACA JUGA:Buah Unik! 9 Manfaat Buah Matoa untuk Kesehatan, Pria dan Wanita Dewasa Bakal Senang

Cacingan ini sendiri tergantung dari jenis cacing apa yang masuk ke dalam tubuh.

Ada banyak sekali jenis cacing, contohnya cacing tambang, cacing kremi, cacing pita, dan ada juga cacing yang bisa menembus kulit.

Paling sering, cacing masuk melalui apa yang kita makan. Misalkan, ada seorang anak yang tidak membersihkan tangannya dengan baik lalu memasukkannya ke dalam mulut.

BACA JUGA:Kencing Darah Jangan Diabaikan, Berikut Penyebab dan Cara Penanganannya

Telur-telur cacing yang menempel di kuku anak tersebut atau di makanan masuk ke dalam tubuh, bersarang, lalu telur-telur tersebut bisa menetas dan menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia.

Ada juga cara penularan dengan menembus langsung kulit, contohnya pada cacing tambang.

Jadi, harus selalu mengenakan alas kaki apabila hendak keluar rumah.

Pada anak-anak yang sering memegang binatang seperti kucing atau anjing, dalam kotoran hewan tersebut banyak terkandung cacing.

BACA JUGA:Penanganan Stunting, BKKBN: Masyarakat Harus Berkolaborasi Agar Target Penurunan Tercapai

Jadi, jangan lupa untuk selalu membersihkan kotoran hewan atau kandang hewan yang berada di rumah.

Cacing juga bisa datang melalui vektor seperti lalat atau nyamuk yang menularkan ke makanan, lalu makanan itu masuk ke dalam tubuh manusia.

Sumber: