Ngeri! Perut Buncit pada Anak Ternyata Karena Cacing Jenis Ini, Ketahui Penularan dan Gejalanya

Ngeri! Perut Buncit pada Anak Ternyata Karena Cacing Jenis Ini, Ketahui Penularan dan Gejalanya

Cacingan pada anak-istimewa-freepik.com

RASELNEWS.COM - Perut buncit pada anak jangan dianggap sepele. Penyakit ini disebut juga askariasis atau penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides.

Cacing ini banyak ditemukan di negara-negara tropis dan subtropis dengan kelembaban tinggi, dan biasanya paling banyak ditemukan pada anak-anak usia sekolah dasar.

Penularan askariasis dengan cara telur cacing ini dapat masuk ke tubuh manusia secara tidak sengaja melalui makanan yang terkontaminasi.

BACA JUGA:Tak Perlu Sampai Cuci Darah, 5 Sayuran Ini Ternyata Bikin Ginjalmu Sehat, Konsumsi yang Rutin Ya

Telur tersebut kemudian akan ikut bersama makanan masuk ke dalam saluran pencernaan. Di dalam usus, telur akan menetas menjadi larva.

Larva ini kemudian menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah atau pembuluh limfatik, menuju paru-paru.

Di paru-paru, larva berkembang lebih lanjut dan dapat menyebabkan refleks batuk. Saat batuk, larva dapat tertelan kembali dan masuk ke usus halus, di mana mereka tumbuh menjadi dewasa.

Gejala dan komplikasi askariasis biasanya tidak menimbulkan Gejala yang spesifik. Namun, pada tahap awal ketika larva masuk ke paru-paru, bisa terjadi batuk, demam, atau batuk berdarah.

BACA JUGA:Cara Menonaktifkan BPJS Kesehatan Secara Online dan Offline, Prosesnya Cepat dan Mudah

Ketika cacing sudah dewasa di usus, gejala yang mungkin timbul termasuk rasa tidak nyaman atau nyeri perut, diare, mual, atau muntah.

Pada infeksi berat, cacing dewasa dapat menyebabkan sumbatan usus yang berbahaya. Pada anak-anak, infeksi kronis bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan karena cacing mengambil nutrisi dari tubuh anak.

Jika dicurigai menderita askariasis, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk menemukan telur cacing.

Pada kasus infeksi berat, cacing dapat ditemukan dalam feses atau keluar melalui mulut saat muntah. Pengobatan biasanya melibatkan obat cacing seperti mebendazol atau albendazol, yang biasanya diberikan dalam dosis tunggal. Pengobatan disesuaikan dengan beratnya infeksi.

BACA JUGA:Susah Tidur Atau Insomnia? Ikuti Tips Berikut Ini Agar Tidur Nyenyak dan Baik Untuk Kesehatan

Untuk mencegah askariasis, penting menjaga kebersihan diri dan sanitasi lingkungan. Beberapa langkah pencegahan meliputi:

1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar.

2. Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air mengalir hingga bersih.

3. Menghindari penggunaan pupuk dari kotoran manusia dan memastikan air yang digunakan untuk menyiram tanaman tidak terkontaminasi.

4. Memasak sayuran hingga matang sebelum dikonsumsi.

Sumber: