Beberapa Pihak Ingin Ujian sebagai Penentu Kelulusan Siswa, Ini Kata Mendikdasmen

RASELNEWS.COM - Sejumlah pihak menginginkan adanya ujian menjadi penentu kelulusan siswa sekolah. Bagaimana tanggapanm Mendikdasmen Abdul Mu'ti?

"Keputusan belum kami ambil mengenai ujian nasional, dikarenakan masih dalam pengkajian tim ahli," ungkapnya.

Mendikdasmen menjelaskan, dulu, Indonesia memiliki sistem Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) dan Evaluasi Belajar Tahap Akhir (Ebta) yang diperuntukan mata pelajaran non-Ebtanas.

BACA JUGA:PGRI: Ujian Nasional Masih Dibutuhkan Sebagai Alat Evaluasi, Tapi Harus Ada Perbaikan Konsep

BACA JUGA:Mendikdasmen Tinjau Ulang Kebijakan Ujian Nasional dan Kurikulum Merdeka, Ini Langkah Yang Akan Diambil

Lalu, berubah menjadi Ujian Nasional (UN) sebagai penentu kelulusan. Untuk yang selanjutnya belum tahu terkait format evaluasi ke depan masih dalam proses pengkajian.

Ia menambahkan ada banyak aspirasi untuk menghadirkan ujian yang memenuhi standar tertentu, meskipun nama dan bentuknya belum ditentukan.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Akan Kaji Ulang Kebijakan Zonasi, Kurikulum Merdeka, dan Ujian Nasional

BACA JUGA:Jangan Panik! Kartu Ujian CPNS 2024 Belum Muncul? Ini Solusi dari BKN

Namun, kami harus mematuhi Undang-Undang yang mengharuskan adanya evaluasi dalam pendidikan," jelasnya.

Menurut Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional (Sisdiknas), evaluasi pendidikan terbagi menjadi dua yaitu evaluasi internal yang dilakukan oleh guru dan sekolah, serta evaluasi eksternal oleh lembaga di luar satuan pendidikan.

Mu'ti mencatat banyak masukan dan hasil kajian mengindikasikan perlunya ujian nasional atau sejenisnya sebagai alat ukur untuk menentukan kelulusan siswa.

BACA JUGA:Ujian SKD CPNS 2024 Digelar Oktober, Nih Bocoran Materi yang Sering Muncul di SKD

BACA JUGA:CATAT! Ini Tata Tertib Pelaksanaan Ujian SKD CPNS 2024

Ujian tersebut dinilai penting untuk mengukur capaian siswa dalam suatu jenjang pendidikan.

Ia juga menyebut materi ujian nasional atau apa pun namanya nanti, dapat menjadi acuan kemampuan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mu'ti menegaskan hingga saat ini belum ada keputusan final, sehingga masyarakat diminta bersabar hingga pemerintah menyelesaikan kajian.

Kemendikdasmen menargetkan persoalan ini dapat dirampungkan pada akhir 2024. (**)

Sumber: