Duh, Harga Sawit di Bengkulu Selatan Kembali Turun
harga sawit di Bengkulu Selatan-istimewa-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul kembali mengalami penurunan signifikan dibandingkan pekan sebelumnya.
Saat ini, harga TBS sawit petani hanya dihargai Rp2.300 per kilogram atau turun dari harga sebelumnya Rp2.550 per kilogram.
BACA JUGA:Pelajar Mukomuko Tewas di Semak Perkebunan Kelapa Sawit, Harimau Jadi Tersangka
Penurunan ini menuai keluhan dari petani, karena biaya perawatan dan pengelolaan kebun sawit yang tidak murah.
“Sudah dua hari harga sawit turun. Kami memang sudah dapat pemberitahuan dari pabrik bahwa harga beli mereka juga turun,” ujar Nengsih (45), pengepul TBS sawit asal Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA: Gara-gara Bibit Kelapa Sawit, Warga Bengkulu Selatan Dipenjara dan Denda Rp100 Juta
Namun, meski harga turun, Nengsih memastikan tidak ada pembatasan kualitas TBS yang dibeli. Semua TBS petani diterima tanpa potongan kualitas, termasuk yang berukuran kecil.
“Saat ini pembelian TBS bersifat universal, tidak ada kriteria khusus. Semua TBS dihargai sama,” tambah Nengsih.
Hal serupa disampaikan Suhenri Rahmat (35), pengepul TBS lainnya. Ia menilai penurunan harga ini kurang tepat mengingat hasil panen petani juga sedang menurun.
BACA JUGA:IPB Ciptakan Kain dan Produk Fashion dari Kelapa Sawit
“Kebanyakan masyarakat bergantung pada hasil panen sawit. Kalau harga terus turun, masyarakat pasti kesulitan, apalagi kalau harganya sampai di bawah Rp2.000 per kilogram. Ini akan menimbulkan kerugian besar,” katanya.
Ia menambahkan, hasil panen petani yang menurun beberapa pekan terakhir juga berdampak pada suplai harian mereka. Saat ini, Suhenri hanya mampu menyuplai sekitar 15 ton TBS per hari, jauh dari kondisi normal yang mencapai lebih dari 30 ton.
BACA JUGA:Ekspor Cangkang Sawit Bengkulu Anjlok, Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulai Baai Jadi Penyebab
“Kalau di pertengahan tahun ini tidak turun hujan, bunga sawit akan semakin berkurang, dan hasil panen makin anjlok. Petani pasti akan semakin tertekan,” ungkapnya.
Di sisi lain, KTU PT Sinar Bengkulu Selatan (SBS), Softjan Tjiawi, menyebut bahwa penurunan harga TBS di pabrik dipengaruhi oleh harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia.
BACA JUGA:Kabar Baik, Harga TBS Kelapa Sawit di Bengkulu Kembali Naik, Rp 3 Ribu Lebih
“Harga CPO dipengaruhi banyak faktor, seperti perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, gangguan keamanan internasional, hingga dampak besar dari perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir,” jelasnya.
Ia menambahkan, karena CPO sebagian besar diekspor, setiap gangguan di pasar internasional langsung berdampak pada harga di tingkat lokal.
BACA JUGA:BMKG Siap Bantu Industri Sawit Hadapi Perubahan Iklim, Ini Strateginya
“Kalau ada masalah di luar negeri, harganya langsung terpengaruh,” pungkasnya. (**)
Sumber: