Penyakit Mulut dan Kuku Serang Sapi di Provinsi Bengkulu, Pemprov Minta 60 Ribu Vaksin
Petugas Keswan Bengkulu Selatan memberi vaksin -istimewa-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mengajukan permohonan 60 ribu dosis vaksin kepada pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Vaksinasi menjadi langkah prioritas menyusul ditemukannya kasus positif PMK di wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Pelaku Curnak Kembali Beraksi di Bengkulu Selatan! 2 Sapi Bali Ditemukan Mati di Pino Raya
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, Muhammad Syarkawi mengakupengajuan vaksin tersebut didasarkan pada usulan dari masing-masing kabupaten/kota.
"Kasus PMK kembali ditemukan di Bengkulu. Untuk mencegah penularan lebih lanjut, pemerintah pusat mengarahkan agar dilakukan vaksinasi ulang," ujar Syarkawi.
BACA JUGA:Penyakit Mulut dan Kuku Serang Ratusan Sapi di Seluma, Peternak Waspada!
Ia menambahkan, PMK menjadi perhatian utama pemerintah pusat karena penyebarannya yang meluas di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kasus terbanyak tercatat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Di Bengkulu, kasus PMK pada Januari ini telah ditemukan di Kabupaten Seluma dan Mukomuko.
"Untuk wilayah lain, kami masih menunggu laporan. Namun, kewaspadaan sudah kami tingkatkan sejak sekarang," lanjut Syarkawi.
BACA JUGA:Curnak Kembali Marak, Sapi Jantan Warga Pino Raya Bengkulu Selatan Dieksekusi
Terkait jadwal pendistribusian vaksin, Syarkawi belum dapat memastikan waktu pastinya karena pengajuan tersebut masih dalam proses di tingkat pusat.
"Kami belum tahu berapa dosis yang akan disetujui. Semoga seluruhnya bisa disetujui," kata Syarkawi. Selain vaksinasi, pencegahan PMK juga dilakukan dengan membersihkan kandang dan ternak secara rutin.
BACA JUGA:Evaluasi Tenaga Honorer Bengkulu Molor, Plt Gubernur Pastikan Sesuai Aturan
Pada tahun 2022, kasus PMK di Bengkulu sempat menjangkiti ribuan hewan ternak, terutama sapi, yang menyebabkan kematian.
Untuk memutus rantai penularan, pemerintah daerah juga menerapkan pembatasan lalu lintas hewan ternak dari luar provinsi Bengkulu. (**)
Sumber: