Hasil Labfor Ledakan PT. SBS Keluar, Segera Ada Tsk?

Hasil Labfor Ledakan PT. SBS Keluar, Segera Ada Tsk?

Kanit Tipiter Polres Bengkulu Selatan menjemput hasil labfor ledakan PT SBS ke Polda Sumsel-istimewa/sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Hasil pemeriksaan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan terkait penyebab ledakan di PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS) sudah keluar.

Penyidik Unit Tipiter Sat Reskrim Polres Bengkulu Selatan pun menjemput hasil labfor tersebut untuk dituangkan dalam berkas penyelidikan.

BACA JUGA:641 Nelayan di Kaur Dapat Bantuan BBM, Ini Rinciannya

“Ya, hasil labfor sudah keluar. Hari ini (Rabu, 7/12/2022), dijemput oleh Kanit Tipiter. Tapi saya belum mendapat laporan soal hasil tes labfor itu. Masih menunggu Kanit Tipiter balik dulu,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu Fajri Chaniago, STK, SIK saat dikonfirmasi Raselnews.com, Rabu (7/12/2022).

BACA JUGA:1.282 Warga Kelurahan Terima BLT Daerah

Disampaikan Kasat Reskrim, hasil pemeriksaan labfor menjadi salah satu alat bukti yang menentukan penyebab ledakan PT. SBS.

Penyidikan akan mempelajari hasil labfor tersebut untuk menentukan apakah ada kelalaian manusia atau tidak.

“Hasil labfor akan dipelajari, kemudian kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan proses penyelidikan ledakan PT SBS ini. Jika nanti memang ada kelalaian manusia, tentu akan kita tetapkan pihak yang bertanggungjawab sebagai tersangka,” ujar Kasat Reskrim.

BACA JUGA:Ingat! Batas Akhir Pengajuan Pencairan SPM GU 15 Desember

Sebagai diketahui, tragedi meledaknya mesin perebus tanda buah segar (TBS) PT Sinar Bengkulu Selatan (BS) terjadi Jumat, 21 Oktober 2022 siang atau sekitar pukul 13.04 WIB.

Dua nyawa melayang dalam tragedi meledaknya sterilizer atau mesin perebus TBS PT SBS yang berada di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan itu.

Mereka adalah Iswandi Afindi (38), warga Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Muslimin (40), warga perumahan PT. SBS Desa Nanjungan.

BACA JUGA:CATAT!!! Ini Lokasi dan Jadwal Seleksi PPPK Fungsional Kesehatan Kaur

Dari informasi didapat, sterilizer yang terdiri dari lima gerbong perebus TBS kelapa sawit itu meledak lantaran tidak kuat menahan uap panas yang dialirkan dari pipa boiler.

Saking kerasnya ledakan, suara dentuman terdengar hingga radius tiga kilometer.

Suara ledakan kontan membuat warga sekitar panik.

Informasinya, sebelum terjadi ledakan pada sterilizer, pengawas PT. SBS memerintahkan karyawan bagian perebusan untuk memosisikan mesin boiler dalam kondisi siap operasi.

BACA JUGA:Polsek Pino Gagalkan Penyelundupan Ratusan Botol Minuman Haram

Operasi awal perebusan TBS sekitar pukul 12.15 WIB. Saat perebusan awal, 20 karyawan dan 2 mandor perebusan terus berjaga di lokasi.

Pada 30 menit operasional, belum ada tanda kerusakan atau tanda kebocoran pada dinding sterilizer.

Sterilizer yang berkapasitas 50 ton ini terus merebus TBS hingga sebagian di antaranya berhasil dialirkan ke loading ram bagian depan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Mesin Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu Selatan Meledak, Dua Orang Tewas

Namun setelah hampir satu jam beroperasi, mesin tiba-tiba meledak. Iswandi dan Muslimin, yang tengah bertugas, berada paling dekat dengan pusat ledakan.

Pengawas Produksi PT. SBS Jsman Hamim bahkan mengaku jika dua korban tengah berada di atas sterilizer karena bertugas sebagai pemantau dan aliran gas dari boiler.

Keduanya ditemukan ketika pengawas melakukan pengecekan pusat ledakan.

BACA JUGA:Gusnan Mulyadi: Insya Allah Tahun Depan Kita Miliki Gedung Perpustakaan Megah

“Saat pemeriksaan, kami menemukan dua rekan kami yang terbaring akibat ledakan. Keduanya saat ledakan berada di atas sterilizer. Mereka bertugas sebagai pemantau sterilizer dan aliran gas dari boiler,” beber Jusman saat ditemui Raselnews.com di lokasi PT. SBS, pada hari kejadian.

Saat ledakan terjadi, karyawan lain tengah beristirahat siang. Namun karyawan yang bertugas di bagian perebusan, memang tetap bekerja karena mesin boiler tidak mungkin dimatikan karena proses perebusan baru berjalan.

BACA JUGA:45 Unit Rumah Tak Layak Huni di Kaur Tuntas Dibedah

“Saat kejadian, saya bersama tim pengawas masih beristirahat di luar. Namun seketika terdengar suara ledakan, semua loading ram beserta TBS di dalamnya berserakan ke atas. Sedangkan karyawan yang lain, terlihat berhamburan keluar pabrik,” sambung Jusmam.

Satu korban diketahui meninggal dunia di lokasi setelah tim pengawas melakukan pemeriksaan.

Sedangkan satu korban lainnya sudah dalam kondisi kritis sehingga langsung dilarikan RS As-Syifa.

BACA JUGA:Tersandung Kasus, Siswa SMA Bengkulu Selatan Ini Ujian di Sel Tahanan

“Kami belum bisa memaparkan secara rinci penyebab kecelakaan ini. Terutama terkait ledakan di bagian produksi. Sebab kami harus melakukan pengecekan mendalam agar sumber utama ledakan dapat diketahui,” ungkap Jusman. (yoh/**)

 

Sumber: