BENGKULU, RASELNEWS.COM - Kemeriahan perayaan malam pergantian tahun 2022-2023 Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Seluma menjadi tragedi berdarah.
Wakil Bupati (Wabup) Kaur, H. Herlian Muchrim terluka parah setengah kembang api yang diletuskan justru meledak di bagian pangkal hingga membuat beberapa jari di kedua tangannya harus diamputasi. BACA JUGA:Inalillahi, Kabar Duka Datang dari Direktur RSUD Kaur, Keluarga Wabup Diminta Bersabar Hal serupa dialami saudara kembar yakni Novan (22) dan Novin (22), warga Dusun Parit, Desa Lubuk Sirih Ilir, Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Keduanya juga menderita cidera parah bagian tangan ketika bermain petasan di malam tahun baru di Lapangan Merdeka, Bengkulu Selatan, Bengkulu. BACA JUGA:Jenis Kembang Api yang Diletuskan Wabup Kaur Termasuk Dilarang? Tangan Novan dan Novin harus mendapatkan 15 jahitan setelah petasan justru meledak di tangan. Petasan yang meledak di tangan Novan dan Novi membuat seorang balita berusia 5 tahun, warga Desa Padang Manis Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan, juga harus dilarikan ke RSHD Manna. Tragedi malam tahun baru juga dialami seorang bocah 9 tahun di Kabupaten Seluma. Dia adalah Reca (9) warga Desa Penago Baru Kecamatan Ilir Talo. BACA JUGA:BREAKING NEWS: Main Kembang Api Malam Tahun Baru, Saudara Kembar dan Balita Bengkulu Selatan Luka Bakar Reca mengalami luka bakar pada kaki kiri dan tangan sebelah kiri setelah tersambar api saat hendak membakar jagung di malam tahun baru. Wabup Kaur Luka yang parah membuat Wabup Kaur harus menjalani operasi di RSM Yunus Bengkulu. Diketahui, Wabup Kaur bersama pejabat lain termasuk Bupati Kaur H. Lismidianto sedang berada di depan gedung Sentral Kuliner Kota Bintuhan untuk merayakan malam tahun baru 2023. BACA JUGA:BREAKING NEWS: Petasan Dipegang Meledak, Jari Tangan Wabup Kaur Putus Menjelang detik-detik pergantian tahun, sejumlah pejabat memegang petasan yang akan diluncurkan ke langit. Awalnya petasan yang dipegang Wabup menyala sempurna. Letusan pertama dan kedua meluncur dan meledak di udara menampilkan percikan kembang api yang indah. Naas, pada letusan ketiga, kembang api yang dipegang Wabup bukannya meluncur dan meledak di udara. BACA JUGA:Kedua Tangan Wabup Kaur Cidera Serius, Jari Tangan Kanan Putus, Jarnawi: Mohon Doanya Melainkan langsung meledak sehingga mengakibatkan luka parah pada tangan wakil kepala daerah tersebut. Kepala Dishubkominfo SP Kaur M. Jarnawi M.Pd mengakui adanya insiden yang melukai orang nomor dua di Kaur tersebut. Awalnya Wabup dilarikan ke RSUD Kaur. Namun cidera parah yang dialmi Wabup membuat tim dokter memutuskan merujuk Wabup ke RSM Yunus untuk mendapat pertolongan yang lebih baik. BACA JUGA:Pamit ke Kamar Mandi, Warga Seluma Ditemukan Tak Bernyawa "Saat ini beliau (Wabup) dirawat di ruang VIP Rumah Sakit M Yunus. Tangan yang terkena luka bakar dioperasi," ungkap Jarnawi. Direktur RSUD Kaur, dr. Leppi Agung Wahyuni yang mendampingi Wabup saat dirujuk ke RSM Yunus Bengkulu, mengaku kedua tangan Wabup mengalami cidera akibat ledakan kembang api. Jari tangan wabup ada yang putus sehingga harus menjalani operasi. BACA JUGA:Sadis!!! Rampok Santroni Rumah Pasutri Lanjut Usia di Kepahiang, Jari Nenek Putus, Darah Berceceran “Iya, memang diperlukan tindakan operasi pada jari tangan kiri dan kanan pak Wakil Bupati,” jelas dr. Leppi. Operasi dilaksanakan Minggu (1/1/2022) pagi. Leppi meminta doa masyarakat agar kondisi wabup kembali membaik. "Kami minta doanya semoga Wabup cepat sehat dan beraktivitas seperti biasa lagi," sambung dr. Leppi. BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, 22 Polisi Polres Bengkulu Selatan Naik PangkatSaudara Kembar Sementara itu, si kembar Novan-Novin (22) warga Dusun Parit Desa Lubuk Sirih Ilir juga mengalami luka serius akibat ledakan kembang api yang gagal meluncur dan meledak di tangannya. Bukan hanya mereka berdua, serta seorang balita berusia 5 tahun warga Desa Padang Manis Kecamatan Manna, juga terpaksa dilarikan ke RSHD Manna akibat luka yang disebabkan petasan. BACA JUGA:Sayang....9 Formasi PPPK Kaur dan 5 Formasi Bengkulu Selatan Akhirnya Hangus Novan dan Novin mendapatkan masing-masing 15 jahitan di tangan kiri karena telapak tangan keduanya terbelah. Jari kedua saudara kembar itu juga terluka hingga ruas tulang terlihat jelas. Sementara si balita mendapat perawatan intensif karena kelopak mata kirinya bengkak dan bagian bibir pecah akibat terkena ledakan petasan yang dipegang Novan-Novin. BACA JUGA:Pencurian Mobil Digagalkan Warga, Pemuda Bengkulu Selatan Babak Belur Pantauan Raselnews.com di lapangan di malam tahun baru sekitar pukul 23.50 WIB, massa yang datang dari berbagai wilayah memadati kawasan Taman Merdeka Kota Manna untuk merayakan malam puncak tahun baru. Beberapa anak muda dan pria dewasa tampak membawa petasan dan kembang api besar di taman kota tersebut. Kondisi semakin padat ketika waktu mendekati pukul 00.00 WIB. Aparat TNI-Polri dan Satpol PP sempat memberikan peringatan agar pengunjung tidak menyalakan petasan atau sejenisnya. BACA JUGA:MenPAN-RB Pastikan Rencana Pensiun Dini Massal PNS Tak Pengaruhi Rekrutmen PPPK, 2 Formasi Ini Tetap Prioritas Namun, peringatan itu seakan tidak dihiraukan para pengunjung. Ketika jam menunjukkan pukul 23.59 WIB, para pengunjung bersorak ria sambil menghitung mundur waktu sampai menunjukkan pukul 00.00 WIB. Puluhan petasan mulai dinyalakan serentak, gelap dan sunyi malam berubah akibat kilauan kembang api dan suara dentuman petasan. BACA JUGA:Sah! Mulai 1 Januari 2023, Aplikasi WhatsApps 47 HP Ini Disuntik Mati, 2 Diantara HP Mahal, Cek Sekarang, Tak berselang lama, seorang pria berteriak kencang meminta tolong dan langsung lari ke arah posko pengamanan. Di bagian sisi kanan taman juga ada seorang pria dewasa minta tolong untuk dibukakan jalan karena ada balita terkena petasan. Pengunjung sempat panik dan berlarian. Namun beberapa orang tetap terlihat menyalakan petasan dan kembang api. BACA JUGA:Tugas, Wewenang, dan Kewajiban PPK Pemilu 2024 “Saya kebetulan pas di samping yang terkena ledakan (Novan dan Novin). Awalnya petasan meledak normal dan melayang ke atas. Tapi masuk ledakan ketiga, bunga api memancar dari bawah dan langsung meledak di tangan. Darah berhamburan dan ada juga anak kecil terkena percikan api,” ujar Andika (20), saksi mata di lokasi kejadian. Ketika petasan meledak, dua saudara kembar itu belum sadar jika tangan mereka terluka parah. Namun ketika disinari cahaya lampu taman, keduanya kaget dan langsung teriak minta tolong. BACA JUGA:Horeee...Ternyata Bukan Cuma Satu, Pendaftar PPS Pemilu 2024 di 22 Desa Ini Juga Langsung Lulus “Keduanya langsung pucat dan dibawa petugas kepolisan bersama tim medis ke rumah sakit,” sambung Andika. Terpisah, Kepala UGD RSHD Manna, Edwin, menyampaikan kondisi ketiga korban ledakan petasan sudah berangsur membaik. Bahkan si balita sudah pulang ke rumah dan diwajibkan kontrol. Sementara Novan-Novin masih terbaring di ruang bedah karena menunggu jadwal operasi yang ditetapkan. BACA JUGA:Kades Diminta Data Warga Putus Sekolah, Dikbud Pastikan Program Kejar Paket Gratis “Khusus yang kembar, itu kemungkinan besar dioperasi karena jarinya hancur. Kalau tidak ada halangan, operasinya besok pagi (hari ini) karena masih menunggu jadwal dokter,” beber Edwin. Disampaikan Edwin, luka yang diderita kedua saudara kembar tersebut sangat parah. Selain bagian daging telapak tangan hancur. Permukaan kulit tangan juga mengalami luka bakar. “Mau tidak mau harus dioperasi dulu agar kondisinya betul-betul pulih,” demikian Edwin. BACA JUGA:Irigasi Desa Keban Jati Longsor, Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Susman: Distan dan BPBD Tak Respon Bakar Jagung Sementara itu, Reca (9) warga Desa Penago Baru Kecamatan Ilir Talo mengalami luka bakar pada kaki kiri dan tangan sebelah kiri. Ia pun harus mendapatkan perawatan serius di RSUD Tais. Kades Penago Baru, Salikin, menginformasikan jika ada salah seorang warga yang mengalami luka bakar karena tersambar api saat akan membakar jagung. “Saat ini sudah dirawat di RSUD Tais," tegas Salikin, Minggu (1/1/2023). BACA JUGA:Curanmor Beraksi di Tempat Hiburan Pantai Pasar Bawah, Motor Honda Sonic Warga Pino Raya 'Kunam' Saat Mabuk Dari informasi yang didapat, peristiwa itu bermula saat ayah korban bermaksud membakar kayu untuk membakar jagung merayakan malam tahun baru. Saat tumpukan kayu sudah disiram minyak tanah, api dinyalakan. Namun api bukan hanya menyalakan tumpukan kayu, tapi juga menyambar korban. Kebetulan saat kejadian korban tidak jauh dari ayahnya yang menyalakan api. BACA JUGA:Bukan Polres BS, Kasus Insentif Dokter dan Nakes RSHD Manna Dilidik Polda Bengkulu "Dari keterangan keluarga, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Mamasmambang. Tapi kemudian dirujuk ke RSUD Tais," sambung Salikin. Terpisah, Kapolres Seluma AKBP Darmawan Dwiharyanto SIK melalui Kapolsek Talo Iptu Noprizal membenarkan kejadian tersebut. BACA JUGA:Hotel dan Penginapan di Bengkulu Selatan akan Disweeping, Targetnya Pasangan Bukan Suami Istri "Untuk laporan secara resmi tidak ada, tapi laporan diterima secara lisan oleh personel yang bertugas di lapangan dari masyarakat terkait kejadian tersebut," pungkasnya. (jul/cia/rzn/rwf)