KAUR, RASELNEWS.COM - Mundurnya 8 dokter RSUD Kaur, belakangan diketahui lantaran honor yang diberikan pihak manajemen tak sesuai harapan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 8 Dokter RSUD Kaur Mendadak Mundur
Pasalnya dokter hanya menerima insentif sekali dalam sehari dengan besaran Rp250 ribu per satu kali jaga.
Padahal sebelumnya dibayarkan dua kali jaga atau sebesar Rp500 ribu.
BACA JUGA:Partai Gerindra Target Menang Pemilu dan Prabowo Presiden
"Beban kerjanya lebih besar dibandingkan dengan kinerja, kami tidak ingin gaji besar tapi hanya ingin disesuaikan," ujar dr Sevri Yunata, dokter jaga Unit Gawat Darurat (UGD) memberikan penjelasan saat dipanggil komisi II DPRD Kaur diruang rapat RSUD Kaur Senin (20/2/2023).
BACA JUGA:BNI dan Bank Bengkulu Buka Program Magang ke Jerman untuk Lulusan SMA Sederajat, Cek Syaratnya
Ia menegaskan 8 dokter umum yang mundur itu semuanya dokter asli Kabupaten Kaur.
Sehingga dengan adanya pengurangan honor itu, tentu sangat memberatkan para dokter.
BACA JUGA:Hadapi Ramadan dan Idul Fitri, Bulog Bengkulu Selatan Siapkan 165 Ton Beras
Pihaknya mengaku mundurnya para dokter ini bukan karna persoalan lain, melainkan murni karena pendapatan yang diberikan tak seusia dengan beban kerja.
"Jadi mohon jangan disalah artikan, kami mundur karena beban kerja tak sesuai dengan honor," tegasnya.
BACA JUGA:Bengkulu Selatan Daerah Pertama Serahkan LKPD, Bupati Optimis Raih WTP
Dalam pertemuan itu Komisi II DPRD Kaurnkembali mempertanyakan alasan RSUD Kaur hanya membayarkan satu ship untuk jatah Oktober - Desember
Sementara pada beberapa bulan sebelumnya mampu membayarkan dua ship dalam sebulan.