"Tetapi saat ini, dengan keadaan Lampung Tengah yang akan menggelar konfrensi cabang pemilihan ketua muslimat dan saya hanya sebagai ketua muslimat kecamatan merasa terzalimi.
Karena tidak memenuhi undangan dari pak camat untuk datang di Nuwo Balak.
BACA JUGA:Sudah Kurang, 2 Guru Sekolah di Seluma Ini Juga Bakal Pensiun
Saya juga tidak tahu undangan itu untuk apa. Tiba-tiba saya dipindahkan ke Selagai Lingga yang jarak tempuhnya dari rumah 100 kilo. Saya hanya perempuan pak.
Selama ini saya tidak pernah menyalahi dinas. Apapun saya lakukan sesuai peraturan yang ada. Saya di PAC WS (Wayseputih( juga bekerja sebaik-baiknya," ungkap tenaga pendidik ini dengan menangis.
BACA JUGA:Catat!! Sekolah Umum Diperbolehkan Tampung Anak Iklusi
Selain tidak tahu maksud undangan itu, dalam video, Musriyatun yang mengenakan hijab hitam menegaskan jika ketidakhadiran karena harus merawat orangtuanya dan anaknya yang sedang sakit.
Sontak, video curahatan Musriyatun ini mendapat dukungan para warganet.
BACA JUGA:100 Persen Sekolah di Bengkulu Selatan Terapkan Kurikulum Merdeka, Simak Kelebihannya
Warga +62 mayoritas mengkritik proses mutasi yang tidak mempertimbangkan jarak rumah atau tempat tinggal dengan sekolah.
"smena" dzalimi org...mntang " berkuasa baru jdi camat kya gtu.. smoga ada jalan terbaik utk si ibu..." tegas akun IG @ibnunerahardian.
BACA JUGA:19 Sekolah di Bengkulu Selatan Utus Peserta Penjaringan Siswa Berprestasi
"Oooh NU toh.... Maksudnya Muslimat NU" sindir akun @adrian_khoko.
"Bisa di rasakan jika camat tersebut adalah orang dekat kepala daerahnya, jadi bisa request memutasi ASN yg tidak disukainya. Teruntuk anda camat yg zalim , semoga kau gak bisa berak 3 bulan lamanya" kata @tanda.seru. (**)