Setelah itu pasir lalu dijemur agar tak basah atau lembab. Sekalipun di kamar ada tempat tidur, mereka nyaris tidak pernah menggunakannya.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Pernyataan Kemenkes, El Nino Berpengaruh Terhadap Kasus DBD, Warga Bengkulu Siaga
Karena itulah, setiap kamar tidur berisi kolam pasir persegi seukuran 2x2 meter persegi.
Bukan langsung tidur di atas pasir, gundukan pasir terlebih dahulu diberi kain atau seprai. Kemudian barulah digunakan untuk tidur.
Pasir yang digunakan inipun dirawat. Warga menjemurnya setiap pagi atau mengayaknya supaya tetap lembut.
BACA JUGA:Pembunuhan Ditje Budiarsih Masih Misteri, Pak De Jadi Kambing Hitam?
Warga tiga desa yang mayoritas sebagai nelayan, pedagang dan petani ini menganggap pasir memberi manfaat besar berupa kesehatan bagi tubuh.
Bukan urusan di dalam rumah saja, aktivitas di luar rumah juga dilakukan di atas pasir.
Mulai dari tempat bersantai bersama keluarga bahkan tetangga. Seakan-akan kehidupan mereka tak lepas dari pasir.
BACA JUGA:Gegara Facebook, Istri Ditusuk 4 Kali, Polisi Lakukan Penyamaran
Sampai-sampai mereka lahir, bermain, bertumbuh, berkembang, dan menjadi dewasa di atas pasir sehingga tak jarang ada yang menyebut mereka manusia pasir.
Dipercaya Bebas Santet
Bukan hanya sekedar turun temurun, ada alasan warga Kampung Pasir tidur di atas pasir.
Konon, warga kampung pasir percaya, warga yang tidur di atas pasir bisa bisa menyelamatkan mereka dari serangan ghaib misalnya santet.