Senin (19 Mei, red) kami sampaikan ke BSL ini,” kata Haroni sebagaimana dikutip radarkaur.bacakoran.
Haoni menambahkan, untuk rincian batas parameter yang sesuai ketentuan dia mengaku kurang mengetahui.
BACA JUGA:Suku Baduy Tolak Internet, Khawatir Moral Generasi Rusak, Ini Respon Kementerian Kominfo
BACA JUGA:Olahraga Ini Paling Dianjurkan Nabi Muhammad, Ada 8 Manfaat Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasannya
Yang jelas, dari uji laboratorium tersebut sudah membuktikan jika sudah ada kesalahan dari pihak perusahaan terhadap limbah yang dibuang ke Sungai Mertam tersebut.
“Mereka (BSL, red) harus memperbaiki dan mengambil tindakan beberapa parameter yang sudah lebih ambang batas tadi. Kita memerintahkan mereka untuk memperbaiki keadaan lingkungan hingga ambang batas parameter air Sungai Mertam kembali normal,” tegas Haroni.
BACA JUGA:Konten Penyiksaan Hewan Marak, Ini Hak Binatang dalam Islam
BACA JUGA:Mau Simpan Daging Sapi Tapi Tak Ada Kulkas? Jangan Khawatir, Pakai Tips Berikut Ini, Dijamin Awet
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (31/5/2023) lalu masyarakat Desa Air Sulau heboh dengan banyaknya ikan di Sungai Mertam yang mati.
Banyak masyarakat mengambil ikan yang mati, kemudian salah seorang warga yang Bernama Marsudi (37) warga Desa Air Sulau memvideokan perihal peristiwa banyak ikan mati di Sungai Mertam tersebut.
BACA JUGA:15 Manfaat Daun Afrika: Meningkatkan Kesuburan, Meredakan Demam hingga Mengatasi Jerawat
BACA JUGA:Rekomendasi Pakar Rias! Berikut 5 Warna Lipstik Terbaik untuk Kencan Pertama
Video itupun sempat ditonton banyak orang. Hingga akhirnya Dinas Lingkungan Hudup dan Kehutanan Bengkulu Selatan turun ke lokasi untuk mengambil sampel air.
Kemudian sampel air itu dibawa ke laboratorium di Kota Bengkulu untuk diperiksa.
Hasil dari uji lab sampel air tersebut terbukti bahwa beberapa parameter air sungai Mertam sudah melampaui ambang batas. (red)