4 Hal Dilarang Dalam Shalat Tahajud, Jangan Pernah Lakukan!

Sabtu 15-06-2024,12:25 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masuk ke dalam masjid lalu mendapati sebuah tali yang dibentangkan di antara dua tiang.

BACA JUGA:Tips Mendidik Anak Secara Islami dan Doa Agar Anak Berhati Lembut

Beliau bertanya, "Apa ini?" Para sahabat menjawab, "Ini adalah tali milik Zainab. Ketika ia shalat berlama-lama hingga kelelahan, ia bersandar dengan tali itu."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian bersabda, "Lepaskanlah tali itu. Kalian harus shalat ketika dalam keadaan segar. Jika kelelahan, maka tidurlah." (HR Bukhari dan Muslim).

Memaksakan shalat dalam kondisi mengantuk itu dilarang sebab akan memberatkan, menghilangkan kekhusyukan, bahkan bisa mengakibatkan kesalahan dalam shalat.

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian dalam keadaan mengantuk dalam shalatnya, hendaklah ia tidur terlebih dahulu hingga hilang kantuknya. Karena jika salah seorang di antara kalian tetap shalat sedangkan ia mengantuk, ia tidak akan tahu mungkin ia bermaksud meminta ampun tetapi ternyata ia malah mencela dirinya sendiri." (HR Bukhari).

BACA JUGA:Mitos Malam Kliwon dan Malam Jumat Serta Selasa Kliwon Menurut Islam

Insya Allah, tidur yang diniatkan untuk mengerjakan shalat tahajud akan ditulis pahala seperti mengerjakan shalat tahajud. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda

"Siapa yang mendatangi tempat tidurnya dan berniat untuk melaksanakan shalat malam, lalu ia tertidur hingga pagi, maka ia tetap mendapatkan apa yang diniatkannya." (HR Ibnu Majah dan An-Nasa'i).

Tidaklah seseorang berniat mengerjakan shalat pada malam hari lalu ia tertidur, melainkan Allah akan menetapkan baginya pahala shalatnya, sedangkan tidurnya itu menjadi sedekah baginya (HR An-Nasa'i).

Keempat, bertahajud semalaman setiap hari. Meski shalat tahajud itu baik diamalkan setiap malam, bukan berarti dengan cara yang memberatkan. Memberatkan dalam amalan itu bukan termasuk sunnah yang dianjurkan, bahkan dilarang.

BACA JUGA:5 Waktu Dilarang Tidur Dalam Islam, Nomor 1 Menghambat Rezeki

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah memberi peringatan, "Demi Allah, akulah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa kepadanya di antara kalian, tetapi aku kadang berpuasa dan kadang tidak. Aku mengerjakan shalat malam dan juga tidur, dan aku juga menikahi perempuan. Siapa yang membenci sunnahku maka ia tidak termasuk golonganku." (HR Bukhari dan Muslim).

Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam juga mencontohkan seperti yang disebutkan Sayyidah Aisyah radhiallahu anha, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengerjakan qiyamul lail semalaman sampai Subuh, dan tidak pula pernah melihat beliau berpuasa berturut-turut kecuali di bulan Ramadan." (HR Muslim).

Maka dalam melaksanakan shalat tahajud itu tidak boleh berlebihan hingga memberatkan yang akhirnya terputus di tengah jalan, apalagi jika sampai melalaikan kewajiban yang seharusnya ditunaikan.

BACA JUGA:Tahi Lalat Mengganggu Penampilan Bolehkah Dibuang? Berikut Hukumnya Dalam Islam

Yang demikian ini jelas dilarang dan menyalahi sunnah. Amalkan shalat tahajud itu semampu kita menurut kemampuan masing-masing sehingga mudah diistiqomahkan.

Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan, "Lakukan amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya karena Allah tidak akan merasa bosan hingga kalian sendirilah yang merasa bosan." (HR Bukhari dan Muslim).

Jika mampu hanya dua rakaat, maka itu sudah cukup dan jangan ditambah. Lebih baik sedikit tapi istiqomah daripada banyak tapi terputus di tengah jalan. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya amal mana yang paling disukai Allah, beliau menjawab, "Yang paling kontinyu meski sedikit." (HR Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam. (and)

Kategori :