Taman Nasional Komodo Terbuka Untuk Umum, Hanya Wanita Dalam Kondisi Ini Dilarang Keras, Ini Alasannya
Taman Nasional Komodo-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Taman Nasional Komodo memang merupakan magnet bagi wisatawan, bukan hanya karena keberadaan Komodo yang merupakan hewan purba, tetapi juga karena pemandangan alam di sekitarnya yang sangat indah.
Hanya saja tahukah Anda bahwa tidak semua orang bisa mengunjungi Taman Nasional Komodo?
Wanita dalam kondisi tertentu yakni dalam masa haid atau menstruasi, terdapat larangan untuk datang ke Taman Nasional Komodo.
BACA JUGA:Tebat Besak Bengkulu Selatan, Objek Wisata yang Sajikan Pemandangan dan Wahana Bermain,
Alasannya adalah wanita haid dapat menarik perhatian komodo. Hal ini disampaikan oleh Peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Evy Ayu Arida.
"Jangan coba-coba datang saat menstruasi, kan hanya tiga sampai empat hari, jangan di waktu itu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, nanti tujuannya melihat komodo, malah komodo yang melihat kita," terang Evy dalam sebuah diskusi publik seperti dikutip dari laman resmi LIPI.
Larang kuat ini juga mengutip Smithsonian yang menegaskan jika komodo dapat mencium bau darah (termasuk darah haid) dan aroma kematian dalam radius 9,6 km. Bau darah wanita haid disebut akan memancing komodo untuk mendekat.
BACA JUGA:Lapak Pedagang Sesaki Pantai Pasar Bawah, Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan Angkat Tangan, Ini Alasannya
"Darah menstruasi terdiri dari sel-sel endometrium yang menebal yang mengelupas jika tidak ada kehamilan, darah sebenarnya dari arteri di dalam rahim, dan terkadang menggumpal," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider kepada Self.
Gregorius Afioma dari LSM Sunspirit, dalam wawancara, menyatakan bahwa komodo bukanlah binatang yang agresif. Artinya, meskipun komodo mencium bau darah, mereka tidak akan langsung memangsa targetnya.
Meskipun komodo dapat berlari hingga 20 km/jam, mereka tidak gemar mengejar mangsanya. Hewan berdarah dingin ini lebih suka membuat jebakan untuk menangkap mangsa.
BACA JUGA:Kemenpora dan Kemenparekraf Digabung, Dukung Kemajuan Olahraga dan Pariwisata di Daerah
Komodo, yang termasuk naga purba, tidak memangsa makanan saat itu juga. Mereka akan menunggu mangsa menjadi bangkai.
Tidak heran jika komodo tertarik pada aroma darah tidak segar, termasuk darah menstruasi.
Komodo lebih sering beraktivitas di pagi hari. Selebihnya, hewan ini lebih suka bersantai di bawah pohon.
Larangan ini bukan untuk menakut-nakuti pengunjung, sebab pernah ada turis yang dikejar komodo karena tidak mematuhi aturan. Wanita haid berisiko tinggi untuk dikejar komodo.
BACA JUGA:Desa Ini Sangat Indah, Jadi Buruan Wisatawan, Ada 72 Air Terjun Tersembunyi di Dalamnnya
Jika pengunjung beruntung, mereka bisa selamat karena pemandu wisata bergerak cepat.
Pengunjung juga dapat menyelamatkan diri dengan memanjat pohon. Namun, jika terkena gigitan komodo, ini bisa menjadi masalah serius.
Dari laman resmi Kominfo, riset pada 2009 menyebut gigitan komodo bisa menyuntikkan racun pada korbannya. Kelenjar racun terdapat di rahang bawah komodo.
Selama ini, orang menganggap air liur komodo sebagai penyebab kematian mangsa karena mengandung ribuan bakteri penyebab infeksi, tetapi ternyata gigitan komodo memang mengandung racun mematikan.
BACA JUGA:Kintamani Bali, Tempat Wisata Favorit dengan Keindahan Tersembunyi, Ada Indomaret Tercantik di Dunia di Sini
Meskipun cukup mengerikan, namun perlu dipahami jika komodo biasanya tidak akan kembali memangsa jika sudah kenyang.
Lokasi wisata ini tetap menyediakan pemandu wisata untuk memastikan keamanan pengunjung. Jadi, bagi para wanita yang sedang haid, jangan coba-coba melanggar peraturannya. (and)
Sumber: