RASELNEWS.COM - Diabetes adalah penyakit kronis berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal dan memerlukan terapi medis secara berkelanjutan.
Diabetes melitus terbagi menjadi dua tipe, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Kedua tipe ini berbeda berdasarkan penyebabnya.
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin akibat kerusakan sel pankreas, sehingga disebut juga sebagai diabetes insulin-dependent.
BACA JUGA:Apakah Penderita Diabetes Boleh Minum Air Kelapa Muda?
BACA JUGA:Gula Merah atau Gula Pasir yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?
Sedangkan, diabetes tipe 2 lebih disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dan konsumsi gula berlebihan, sehingga lebih sering terjadi pada orang dewasa atau lansia dan disebut juga sebagai diabetes onset dewasa.
Apa sih penyebab diabetes? Faktor risiko yang tidak bisa diubah yaitu ras, etnik, usia, dan jenis kelamin.
Sementara itu, faktor yang bisa diubah meliputi kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan tekanan darah tinggi.
Berikut adalah kriteria DM berdasarkan kadar hemoglobin A1c, gula darah puasa, dan tes toleransi glukosa oral (OGTT):
BACA JUGA:Studi Menunjukan! Pasien Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Terkena Asma
BACA JUGA:Penelitian Ungkap Resistensi Insulin Terkait dengan 31 Penyakit, Termasuk Diabetes dan Kematian Dini
Hemoglobin A1c:
Normal: <5,7%
Pra-diabetes: 5,7-6,4%
Diabetes: >6,5%
Gula darah puasa:
Normal: <100 mg/dL
Pra-diabetes: 100-125 mg/dL
Diabetes: >126 mg/dL
Tes toleransi glukosa oral:
Normal: <140 mg/dL
Pra-diabetes: 140-199 mg/dL
Diabetes: >200 mg/dL
BACA JUGA:Waspada! Pria Penderita Diabetes Melitus Berisiko Mengganggu 'Kekuatan', Begini Pengobatannya
Apa saja gejala diabetes? Gejalanya antara lain penglihatan kabur, kelelahan, sering haus (polidipsia), sering buang air kecil (poliuria), sering lapar (polifagia), luka yang sulit sembuh, dan penurunan berat badan.
Diabetes melitus juga dapat menunjukkan gejala pada rongga mulut, seperti:
1. Angular Cheilitis
Lesi mulut di sudut bibir yang ditandai dengan fisura kemerahan. Perawatannya termasuk menjaga kebersihan mulut, pemberian antijamur topikal seperti miconazole, vitamin B, dan antibiotik jika diperlukan.
BACA JUGA:Banyak Belum Tahu! Kentang Panggang Ternyata Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes Tipe 2
BACA JUGA:Banyak Belum Tahu! Kentang Panggang Ternyata Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes Tipe 2
2. Xerostomia
Kondisi mulut kering. Untuk mengatasi mulut kering, konsumsi air mineral minimal 8 gelas sehari, serta bisa menggunakan permen karet xylitol untuk meningkatkan produksi air liur. Jangan lupa konsultasi dengan dokter jika mulut kering disebabkan oleh obat-obatan.
3. Periodontitis
Radang pada jaringan penyangga gigi. Perawatan bisa dilakukan dengan scaling dan root planing yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
4. Kandidiasis Oral
Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pengobatan termasuk obat kumur, pengobatan antijamur, dan menjaga kebersihan mulut.
BACA JUGA:Penyebab Meningkatnya Kasus Diabetes dan Gagal Ginjal Pada Anak, Ternyata Bukan Karena Susu UHT
BACA JUGA:Info Penting: Benarkah Sering Minum Soda Menyebabkan Diabetes di Usia Muda?
Terapi diabetes meliputi dua jenis: terapi non-farmakologis dan farmakologis.
Terapi non-farmakologis mencakup pemantauan mandiri kadar gula darah, mengikuti penyuluhan tentang perawatan diabetes, dan latihan jasmani teratur 3-4 kali seminggu selama 30 menit.
Terapi farmakologis bertujuan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Untuk mencegah diabetes melitus, kita bisa melakukan beberapa langkah, seperti:
1. Menerapkan pola makan sehat.
2. Rutin berolahraga.
3. Menjaga berat badan ideal.
4. Cek gula darah secara rutin.
5. Kelola stres dengan baik.
BACA JUGA:Penurunan Daya Tubuh Bisa Berakibat Mulut Terasa Pahit dan Sakit, Begini Cara Mengatasinya