RASELNEWS.COM - Di era digital, perkembangan teknologi memberikan berbagai manfaat di banyak sektor, termasuk penyebaran informasi, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
Namun, kemajuan ini juga menghadirkan dampak negatif, terutama pada kesehatan mental pengguna.
Direktur Divisi Kebijakan dan Sistem Kesehatan WHO, Natasha Azzopardi-Muscat, baru-baru ini menyarankan adanya pembatasan penggunaan smartphone dan perangkat elektronik lainnya.
BACA JUGA:Tidak Main-main! Ini Dia Manfaat Memelihara Hewan untuk Kesehatan Mental
BACA JUGA:Cara Membangun Kesehatan Mental yang Kuat di Era Digital, Nomor 4 Sering Diabaikan
Usulan ini bertujuan melindungi generasi muda dari dampak negatif akibat penggunaan berlebihan, yang dianggapnya bisa serupa dengan kecanduan nikotin pada rokok.
Natasha mengimbau pemerintah di seluruh negara agar mempertimbangkan regulasi mengenai waktu dan tempat yang tepat untuk menggunakan perangkat digital.
"Mungkin kita perlu memikirkan waktu yang tepat untuk menggunakan perangkat digital. Kita juga harus memikirkan dimana perangkat digital tidak boleh digunakan, namun di beberapa tempat saja seperti halnya larangan merokok," ujarnya
BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental agar Tetap Stabil Saat Menerima Kritik
BACA JUGA:Awas! Kurang Tidur Dapat Sebabkan Tidak Bahagia, Cemas dan Kesehatan Mental
Ia juga mengusulkan pembatasan usia serta penerapan area bebas smartphone.
Langkah ini dinilai perlu demi mencegah dampak buruk terhadap kesehatan mental, khususnya pada anak-anak dan remaja.
Penggunaan smartphone yang berlebihan sering menjadi distraksi dalam pendidikan dan pekerjaan.
Selain itu, media sosial juga kerap meningkatkan kasus kekerasan dan pelecehan, yang bahkan telah menyebabkan beberapa anak muda membahayakan diri sendiri hingga berujung pada bunuh diri.
BACA JUGA:Bukan Gila! Bicara Sendiri Ternyata Bermanfaat Bagi Kesehatan Mental
BACA JUGA:Insomnia bukan Hanya Gangguan Tidur Biasa Tapi Dapat Sebabkan Gangguan Mental, Begini Mencegahnya
Beberapa negara maju, seperti Belanda, Hungaria, Prancis, Mesir, dan Inggris, telah mengambil tindakan serius terkait masalah ini.
Para pakar kesehatan global terus mengupayakan agar langkah-langkah pencegahan ini bisa diikuti negara lain, seiring dengan meningkatnya penggunaan smartphone yang dapat mengganggu kesehatan mental dan perkembangan sosial. (**)