RASELNEWS.COM – Seorang dokter bedah saraf asal Hyderabad, India, Dr. Raveesh Sunkara memberikan peringatan penting tentang 3 jenis makanan yang sebaiknya dihindari demi menjaga kesehatan otak.
Dengan pengalaman lebih dari 1.000 operasi bedah saraf, ia menekankan bahwa pola makan sangat berperan dalam mencegah penurunan fungsi kognitif.
BACA JUGA:Makanan Tawar Ternyata Bisa Picu Diabetes, Ini Daftarnya
Dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosialnya yang diikuti lebih dari 50.000 orang, Dr. Sunkara menyebut ada 3 makanan utama yang dapat mempercepat kerusakan otak dan bahkan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai teo otak (penyusutan otak).
1. Makanan Tinggi Lemak Trans
Di urutan pertama adalah makanan yang mengandung banyak lemak trans, seperti gorengan dan makanan kemasan olahan. Menurut Dr. Sunkara, makanan ini bisa menyebabkan peradangan pada otak dan menimbulkan masalah jangka panjang.
BACA JUGA:6 Jenis Makanan yang Disarankan untuk Pria dengan Rawan Disfungsi Ereksi
Contohnya antara lain adalah kue manis, biskuit, keripik kentang, mie instan, dan berbagai camilan instan lainnya.
Peringatan ini juga sejalan dengan hasil studi berjudul "Saturated and trans fats linked to dementia" yang menunjukkan hubungan erat antara konsumsi lemak trans dan risiko demensia.
2. Minuman Tinggi Gula
Selanjutnya, ia menyebut minuman manis sebagai ancaman serius bagi otak. “Gula dalam bentuk cair dapat membuat lonjakan glukosa dalam darah secara tiba-tiba, yang dari waktu ke waktu akan membuat otak kelelahan dan menyusut,” ujar Dr. Sunkara.
BACA JUGA:5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dibatasi karena Mengandung Acrylamide Pemicu Kanker
Penjelasan ini didukung oleh riset yang dimuat dalam database ScienceDirect, yang merekomendasikan pembatasan konsumsi minuman manis sebagai langkah pencegahan gangguan kognitif.
3. Makanan Ultra-Proses
Terakhir, Dr. Sunkara menyoroti makanan ultra-proses yang kerap melalui banyak tahap pengolahan dan mengandung zat tambahan seperti pewarna buatan, perisa sintetis, serta pengawet.
Menurutnya, makanan jenis ini dapat memicu masalah pencernaan yang pada akhirnya berdampak pada otak melalui gut-brain axis atau sumbu usus-otak.
BACA JUGA:Rahasia Umur Panjang Warga Jepang Terungkap, 5 Makanan Murah Ini Jadi Kunci Kesehatan
Ia menekankan banyak orang tidak menyadari bahwa pilihan makanan sehari-hari dapat memengaruhi fungsi otak dalam jangka panjang.
Menghindari makanan berbahaya dan beralih ke makanan alami yang kaya nutrisi adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak.
Apa Itu Penyusutan Otak?
Penyusutan otak atau Teo otak (brain atrophy) adalah kondisi menyusutnya ukuran otak akibat hilangnya sel-sel saraf atau menurunnya koneksi antar sel.
BACA JUGA:Tanpa Suplemen Mahal, Ini Deretan Makanan Fermentasi yang Bantu Jaga Kesehatan Usus
Kondisi ini bisa terjadi seiring proses penuaan, namun juga dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti cedera kepala, stroke, infeksi, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan tidak sehat.
Gejala umum yang muncul meliputi penurunan daya ingat, gangguan berpikir, sulit berkonsentrasi, menurunnya kemampuan memecahkan masalah, hingga perubahan perilaku.