Gusnan : Tingkat Kemiskinan di Bengkulu Selatan Menurun

Gusnan : Tingkat Kemiskinan di Bengkulu Selatan Menurun

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi menyebut, berdasarkan data Bappeda-Litbang BS, tingkat kemiskinan di BS menurun.

Bila di tahun 2015 tingkat kemiskinan 22,76 persen, di tahun 2020 turun menjadi 17,82 persen. Disamping itu garis kemiskinan juga mengalami peningkatan dari Rp 377,823 pada tahun 2019 menjadi Rp 394,513 di tahun 2020.

Selain itu, kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah jiwa penduduk miskin juga menurun. Dari data, di tahun 2017 ada 32.660 jiwa penduduk miskin, di tahun 2018 turun menjadi 29.190 jiwa. Namun, ditahun 2019 jumlah penduduk miskin sedikit naik menjadi 29.030 jiwa.

Hal ini disebabkan banyak faktor dimana diantaranya kenaikan harga kebutuhan makanan dan turunnya harga hasil pertanian.

Di pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin kembali turun menjadi 28.410 jiwa. Jika dilihat dari persentase penduduk miskin provinsi Bengkulu pada September 2020 lalu berada 15,30 persen, posisi tersebut relative masih berada di atas rerata nasional.

Menyikapi hal ini Gusnan Mulyadi mengaku upaya ini tentu berkat dukungan semua pihak dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama program perekonomian untuk selalu mendukung upaya peningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan sejumlah program yang ada. "Termasuk rencana merevitalisasi pasar di BS menjadi pasar tradisional modern (PTM), program kios sekundang dan program peningkatan ekonomi lainnya,” terang Bupati.

Dikatakan Bupati, turunnya tingkat kemiskinan di BS diiringi dengan pendapatan per kapita masyarakat yang terus meningkat sejak 2017 lalu. Di tahun 2017 pendapatan per kapita masyarakat diangka Rp 4 juta. Dan pada tahun 2021 ini naik menjadi Rp 5 juta.

Untuk itu, Pemkab BS tetap akan berupaya mendorong agar peningkatan pendapatan masyarakat semakin membaik, tentunya dengan didukung program-program yang mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Pemkab BS akan terus mengupayakan penurunan tingkat kemiskinan, dan untuk saat ini kita akui pendapatan per kapita masyarakat naik,” terang Gusnan.(one)

Sumber: