Masih 1.384 Kasus PMK di Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan Terbanyak

Masih 1.384 Kasus PMK di Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan Terbanyak

PMK : Petugas menyuntik sapi dengan vaksin PMK -Rezan Oktawesa-raselnews.com

RASELNEWS.COM, BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mencatat kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu menyisakan 1.384 kasus, dari total 2.449 kasus yang ditemukan. Temuan PMK tersebar di 8 kabupaten.

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu M Syarkawi mengatakan kasus terbanyak terdapat di BS dengan 444 kasus. "Dari jumlah kasus yang ada sejak pertama kali ditemukan, sudah ada 1.059 ternak yang sembuh," kata Syarkawi, Jumat (15/7).

Kasus PMK tersebut tersebar di Kabuaten Bengkulu Selatan (BS) dengan 444 kasus, Seluma 63 kasus, Rejang Lebong 349 kasus, Kepahiang 15 kasus, Bengkulu Utara 83 Kasus, Mukomuko 36 kasus, Bengkulu Tengah 172 kasus, dan Kabupaten Kaur sebanyak 222 kasus.

Syarkawi mengatakan, hanya dua kabupaten yang belum terdapat kasus PMK yakni Lebong dan Kota Bengkulu. "Kasus ternak yang sembuh terus bertambah dengan adanya pemberian vitamin dan pengobatan. kita harapkan kasus PMK segera bisa ditangangi sepenuhnya," kata Syarkawi.

Sementara itu, jumlah ternak yang telah divaksin saat ini sebanyak 7.054 ternak. Vaksinasi terus dilaksanakan hingga jumlah vaksin yang diterima dari pemerintah pusat sebanya 8.400 tersalurkan. Pemerintah, katanya, terus mengajukan penambahan vaksin agar seluruh ternak di daerah ini dapat divaksinasi. "Kalau populasinya ada 100 ribu lebih. Namun vaksinasi bertahap," pungkasnya.

Kaur

Sementara itu, jumlah ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kaur terus bertambah. Sejumlah daerah mulai terjangkit penyakit yang menyerang hewan berkaki empat itu. Sayangnya sampai saat ini vaksin tahap II yang diprogramkan pemerintah belum kunjung didistribusikan ke Kabupaten Kaur.

"Kita belum bisa melakukan vaksin tahap kedua karena vaksinnya belum tiba," ujar Kepala Dinas Pertanian Kaur Lianto, SP disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Rakhmad Fajar, Jumat (15/7).

Ia menyebut dua hari terakhir ini kembali ada penambahan kasus dari sebelumnya 188 kasus saat ini sudah 202 kasus yang dilaporkan kepihaknya. PMK sendiri terbanyak menyerang ternak di wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning, Kelam Tengah, Kecamatan Tetap hingga Kecamatan Kaur Tengah.

"Harapan kita secepatnya vaksin tahap kedua dikirim. Sebab kita baru memvaksin 400 ekor, sedangkan jumlah ternak ada 38.771 ekor dengan rincian yakni sapi 15.462 ekor, Kerbau 8.222 ekor, kambing 14.894 ekor dan domba 193 ekor," imbuhnya.

Dengan populasi ternak terutama sapi dan kerbau yang cukup tinggi itu maka tentu sebaran PMK juga bisa dengan cepat menyebar. Apalagi ternak banyak dibebasliarkan pemilik sehingga rentan diserang PMK.

5000 Sapi Terancam

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Seluma Arian Sosial mengatakan 5000 ekor sapi di Seluma terancam terjangkit PMK. "Kami masih terus melakukan penanganan. Tapi jumlah sapi yang terjangkit saat ini ada 141 kasus. Kemudian sebanyak 5000 ekor sapi di wilayah Sukaraja dan Air Periukan juga terancam terkena PMK. Jika tidak segera dilakukan penanganan secara serius," tegas Arian Sosial.

Menurutnya, untuk dosis Vaksin PMK saat ini sudah disuntikkan sebanyak 1.500. Dari dosis yang disiapkan sebanyak 2.500 dosis. Serta sapi yang populasinya tetap didalam kandang sebanyak 268 ekor.

"Stok vaksin masih ada karena  anggota masih di lapangan melakukan vaksin. Saat ini ada 268 ekor sapi yang tetap kami minta di dalam kandang. Jangan dilepaskan, karena rentan dan berpotensi terpapar virus PMK. Sehingga mobilisasi dan pegerakan sapi tersebut harus dibatasi," tegas Arian Sosial.

Menurutnya, pemkab Seluma meminta kerja sama dari masyarakat peternak sapi. Untuk mematuhi ketetapan dari Dinas Pertanian. Agar jangan melepaskan ternak mereka. Sehingga tidak berinteraksi dengan ternak lainnya dan bisa terkena virus PMK. (cia/jul/rwf)

Sumber: