82 Warga Bengkulu Selatan Positif DBD
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) akhir-akhir ini terus bertambah. Berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) BS, hingga pertengahan Juli 2022 ini, tercatat 82 kasus masyarakat terkena penyakit DBD.
Untuk itu, masyarakat diimbau selalu menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD ini. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BS, Didi Ruslan, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Budi Syahputra, M.Kes menyebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi meningkatnya kasus DBD di Kabupaten BS ini.
Seperti kepadatan populasi nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus DBD. Selain itu, banyak tempat nyamuk bersarang dan berkembang biak yang biasanya terjadi pada musim hujan yang menimbulkan genangan air di sekitar pemukiman warga. Untuk itu, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor, terhindar dari serangan DBD.
BACA JUGA:Belasan Warga Terserang DBD, Satu Meninggal
"Ya, hingga pertengahan Juli ini ada sebanyak 82 warga yang positif mengidap DBD, kasusnya menyebar di seluruh wilayah kecamatan. Padahal, beberapa waktu lalu, hanya sekitar 50 warga saja yang kena DBD. Untuk itu, kami minta semua harus meningkatkan kewaspadaan, terutama membersihkan lingkungan jangan sampai ada genangan air sebagai wadah berkembangbiak jentik nyamuk,” terang Budi.
Budi menuturkan, selama ini masyarakat beranggapan pemberantasan penyakit demam berdarah hanya dengan melakukan pengasapan atau fogging saja. Padahal, perlu diketahui bahwa fogging hanya bagian dari cara pemberantasan atau pemutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk dewasa.
BACA JUGA:Januari, Tercatat 9 Kasus DBD di Seluma
Cara terbaik mengatasi demam berdarah ini yaitu dengan cara menjaga kebersihan di lingkungan sekitar atau dikenal dengan 3 M plus yakni menguras, mengubur dan membersihkan genangan air serta menggunakan alat untuk menghindari gigitan nyamuk seperti menggunakan kelambu dan dan atau menggunakan obat anti nyamuk.
"Yang terpenting itu kesadaran akan kebersihan lingkungan dan membuang media berkembangbiaknya nyamuk. Jangan pernah beranggapan dengan fogging, pencegahan demam berdarah dapat dilakukan, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang harus ditenamkan guna mencegah menyebarnya DBD,” demikian Kabid.(one)
Sumber: dinas kesehatan