Tarif Bus Naik 20 Persen, Travel Manna-Bengkulu 30 Persen
ilustrasi bus angkutan penumpang -istimewa-raselnews.com
BENGKULU, RASELNEWS.COM - Sejumlah perusahaan otobus di Bengkulu mulai melakukan penyesuaian harga tarif bus setelah pemerintah resmi menaikan harga BBM per 3 September 2022. Kenaikan tarif bus sebesar 15-20 persen.
Seperti harga tarif angkutan di PO Putra Raflesia tujuan Bengkulu-Jakarta yang semula Rp450 ribu, naik menjadi Rp540 ribu.
Staf Operasional PO Putra Raflesia, Ridho, mengatakan kenaikan ini terpaksa dilakukan untuk melakukan penyesuaian harga pasca kenaikan tarif BBM.
"Kenaikan harga BBM ini berimbas pada biaya operasional bus. Jadi penyesuaian tarif kita lakukan," tegas Ridho, Selasa (5/9/2022).
BACA JUGA:Tarif Bus Jawa-Sumatera Naik, Sementara Ini Rp50 Ribu
Meskipun tarif angkutan naik, Ridho percaya tidak akan berdampak signifikan pada aktivitas penumpang. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan tarif.
"Kalau penurunan (penumpang,red) ada, tapi tidak terlalu signifikan," tegas Ridho.
Kenaikan tarif juga dilakukan oleh PO Perum Damri. Baik untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) maupun antar kota dalam provinsi (AKDP).
Untuk rute Bengkulu-Tasik Malaya yang semula Rp400 ribu, naik menjadi Rp450 ribu. Kenaikan tarif diberlakukan per 4 September 2022.
Manager Usaha Perum Damri Cabang Bengkulu Setyo Prayitno mengatakan tarif AKDP seperti rute Mukomuko, dari semula Rp100 ribu naik menjadi Rp125 ribu.
BACA JUGA:Harga Telur Naik, Daging Ayam Anjlok
"Kenaikan tarif ini kita sosialisasikan kepada masyarakat saat pemesanan tiket," ujar Setyo.
Sementara itu, untuk tarif angkutan dalam kota (angkot), rata-rata juga mengalami kenaikan sebesar Rp1000 hingga Rp2000 setiap rutenya.
Kenaikan tarif dinilai wajar karena kenaikan BBM yang dicanangkan pemerintah.
Travel 30 Persen
Tak hanya tarif AKAP, jasa angkutan travel di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) juga mengalami kenaikan.
Untuk wilayah angkut Manna–Bengkulu misalnya. Para sopir travel sepakat menaikkan ongkos sebesar 30 persen. Kenaikan ini sama dengan persentase kenaikan BBM jenis pertalite.
Artinya, ongkos travel travel Manna–Bengkulu saat ini menjadi Rp90 ribu per orang atau naik dari sebelumnya yakni Rp70 ribu.
“Terpaksa ikutan naik, karena BBM sebagai kebutuhan utama kendaraan harganya sudah mahal,” ujar Budiman, sopir travel di Kabupaten BS.
Ia bersama rekan seprofesi telah menyampaikan kenaikkan harga ongkos tersebut. Meski agak berat, namun pilihan ini harus dilakukan.
BACA JUGA:HMI Bengkulu Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa dan Polisi Terluka
“Kami tahu bahwa ada rasa berat di penumpang, namun mau bagaimana lagi. Bahkan, kami saat ini kami lebih makai pertamax karena lamanya antre (pertalite),” sambung Budiman.
Tak hanya itu, ongkos pengantaran paket juga alami kenaikan.
Jika sebelumnya ongkos paket Manna–Bengkulu hanya Rp 20 ribu, saat ini diangka Rp 35 ribu.
Itupun untuk kapasitas paket berukuran kecil.
Jika paketnya besar dan berat, ongkosnya dihitung sama dengan satu penumpang. (cia/rzn)
Sumber: