Polisi Pelototi Pembeli BBM Bersubsidi, Ingat! My Pertamina Diterapkan 1 Oktober 2022

Polisi Pelototi Pembeli BBM Bersubsidi, Ingat! My Pertamina Diterapkan 1 Oktober 2022

SPBU : Suasana antrean BBM di salah satu SPBU-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Untuk memastikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan bio solar tepat sasaran, Polres Bengkulu Selatan (BS) melakukan pengawasan prima. Pembeli BBM bersubsidi di SPBU dipelototi.

Hal itu untuk memastikan warga yang membeli BBM bersubsidi sesuai kriteria yang sudah ditetapkan pemerintah, serta BBM bersubsidi benar-benar digunakan untuk bahan bakar kendaraan sendiri, bukan untuk dijual lagi.

“Anggota terus aktif melakukan pemantauan di SPBU, khususnya penjualan BBM bersubsidi. Tujuannya untuk memastikan pembeli BBM bersubsidi adalah masyarakat memang layak, dan benar-benar untuk kebutuhan operasional kendaraan, bukan untuk bisnis,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK melalui Kasat Intelkam, AKP Ahmad Khairuman, SE, M.Si.

BACA JUGA:Harga BBM Naik, Gubernur Bengkulu Surati Presiden

Dikatakan Kasat Intelkam, pembelian BBM bersubsidi segera terkendali.

Sebab mulai 1 Oktober ini tiga SPBU di BS akan menerapkan aplikasi My Pertamina secara efektif.

Kendaraan yang tidak memenuhi kriteria untuk membeli BBM bersubsidi, maka tidak akan dilayani.

SPBU akan mengarahkan pemilik kendaraan membeli BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dexlite.

“Tanggal 1 Oktober nanti aplikasi My Pertamina akan ditetapkan secara efektif. Petugas SPBU wajib melayani kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi sesuai kriteria di aplikasi My Pertamina, itu sudah ada jenis-jenis kendaraan sesuai besar kapastitas mesin dan merek. Kalau kendaraan tidak lolos daftar My Pertamina, maka wajib isi BBM non subsidi,” ujar Kasat Intelkam.

Untuk diketahui, sejak harga BBM non subsidi naik beberapa hari lalu, antrean kendaraan di tiga SPBU di BS tetap ramai.

BACA JUGA:Pembelian BBM Subsidi Tak Lagi Dibatasi, Tapi Ini Syaratnya

Pantuan Rasel Kamis (8/9/2022) antrean kendaraan di SPBU Ibul mencapai Simpang Raswi, begitu juga di SPBU Kutau antrean kendaraan mengular.

Tak heran kondisi itu banyak dikeluhkan masyarakat BS. Banyak yang menduga kalau pembeli pertalite bukan untuk konsumsi kendaraan, tetapi untuk dijual lagi secara eceran dengan harga lebih tinggi.

Karena dari pantuan di lapangan, cukup banyak mobil yang selalu antre setiap hari di SPBU untuk membeli pertalite.

Padahal kalau dikaji secara logika, tidak mungkin kapastitas tanki kendaraan diisi full habis dalam waktu sehari. (yoh)

 

Sumber: