Harga Telur Naik, Daging Ayam Anjlok

Harga Telur Naik,  Daging Ayam Anjlok

Ilustrasi telur ayam-DOK-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS,COM - Harga telur ayam di pasaran Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mengalami kenaikan cukup drastis.

Per karpet sudah di angka Rp 56-57 ribu. Kenaikan harga dipicu berkurangnya pasokan telur segar dari Provinsi Sumatera Barat dan Lampung.

Meski terjadi kenaikan harga telur, berbanding terbalik dengan harga daging ayam potong segar di pasaran. Saat ini perkilogram daging ayam hanya Rp 28 ribu.

Padahal sepekan sebelumnya masih bertengger Rp 35 ribu perkilogram.

BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Merangkak Naik

“Untuk telur, sekarang memang alami kenaikan harga. Faktornya lantaran Bengkulu Selatan masih sangat bergantung dengan produsen telur dari luar,” ujar Rahman (35) salah seorang penjual telur di wilayah Pasar Manna.

Ia menyebut sebelum kenaikan harga, pasokan telur ke kedainya bisa 100-200 karpet per tiga hari. Namun sekarang tinggal 50 karpet saja. “Sangat jauh berkurang, makanya harga tinggi sesuai dengan hukum pasar,” beber Rahman.

Diungkapkan Rahman, naiknya harga telur tidak berpengaruh tinggi terhadap nilai penjualan. Bahkan para konsumen tetap antusias membeli telur untuk kebutuhan memasak dan pembuatan kue.

“Karena telur ini sudah masuk kategori kebutuhan utama, jadi mau murah atau mahal tetap dibeli konsumen,” katanya.

BACA JUGA:Pasokan Kurang, Harga Telur di Bengkulu Naik

Sementara itu, Elva (32) salah seorang pedagang ayam potong di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya, mengaku penurunan harga daging ayam membuat penjualan semakin lancar.

Jika per hari hanya bisa menghabiskan sekitar 40 kilogram daging ayam potong segar, kini menembus 80-90 kilogram.

“Hampir dua kali lipat naik angka penjualannya. Sebelumnya konsumen beli hanya setengah kilo, ketika harga murah mereka beli hampir dua kilo per orangnya,” beber Elva.

Iapun menyambut baik situasi penurunan harga ayam potong tersebut. Bagi Eva, kesempatan ini bisa membuat bisnisnya semakin berkembang dan omset kian stabil.

“Tapi tetap ada hambatan, karena penjual ayam potong ini cukup banyak,” bebernya.

BACA JUGA:Harga Telur Lebih Murah dari Kerupuk, Ini Penjelasan Wamentan Harvick

Ditambahkan Juliana (43) pedagang ayam potong pasar ampera, menurunnya harga daging ayam potong lantaran pasokan ayam sangat melimpah dari produsen.

Terlebih, beberapa peternak ayam potong di BS saat ini sedang memasuki masa panen serentak.

“Kalau kandang di BS panen, pasti harga ayam relatif murah. Beda dengan ayam yang didatangkan dari daerah luar, karena pengaruhnya ke ongkos kirim,” pungkasnya. (rzn)

Sumber: