Dewan Kembali Soroti Soal PPPK di Bengkulu

Dewan Kembali Soroti Soal PPPK di Bengkulu

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Gunadi Yunir-DOK-raselnews.com

BENGKULU, RASELNEWS.COM - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu, Drs. Gunadi Yunir, MM menyoroti soal perekrutan Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dewan menyesalkan belum adanya solusi dari pemerintah terhadap tuntutan guru honorer yang lulus passing grade agar diangkat menjadi PPPK.

Bahkan sampai saat ini, tenaga honorer itu masih berjuang, mendatangi pemerintah daerah bahkan pusat.

"Kalau memang masalahnya karena pemda belum mengusulkan formasi, harusnya segera diusulkan," kata anggota dewann Gunadi Yunir, Rabu (9/11).

Gunadi mengatakan, belum adanya solusi dari pemerintah membuat nasib guru honorer tersebut masih terombang-ambing. Dewan mengharapkan Pemda bisa sedikit memberikan simpati kepada tenaga honorer tersebut.

"Setidaknya perlihatkan upaya dalam memperjuangkan nasib mereka," kata Gunadi.

BACA JUGA:Catat! Guru Non ASN, Ini 3 Lokasi Sosialisasi Cara Daftar PPPK

Persatuan guru honorer lulus passingrade, Yuniana mengatakan, pihaknya mengharapkan dapat bertemu langsung dengan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersysh.

Pertemuan itu diharapkan bisa mencari solusi terbaik bagi para guru honorer. Selama ini pertemuan dilakukan hanya bersama dinas terkait saja. Namun sampai saat ini belum ada solusinya.

"Kami minta bertemu langdung dengan pak Gubernur. Kami juga berharap SK bisa dikelaurkabn. Namun sampai saat ini nasib kami belum jelas," kata Yuniana.

Sebelumnya pada hari Rabu tanggal 26 Oktober lalu sejunlah perwakilan honorer guru yang lulus passingrade pada seleksi 2021 sudah mendatangi lagi kantor Gubernur Bengkulu.

Mereka datang mempertanyakan nasib yang sebelumnya dijanjikan akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Ketua Persatuan Guru Honorer, Yuniana mengaku merasa kesal dengan respon Pemprov Bengkulu. Apalagi saat ingin bertemu dengan pejabat terkait, para guru honorer ini diarahkan ke beberapa pihak.

"Kami seperti dioper-oper kesana-kemari. Kemarin (Selasa) mau bertemu Kadis Dikbud, sampai malam tidak juga kunjung bertemu,” sesal Yuniana.

Seluruh upaya yang dilakukan guru honorer diklaim Yuniana sesuai prosedur. Namun pihaknya belum mendapatkan jawaban pasti akan nasib mereka.

Seperti diketahui, terdapat 524 guru honorer yang lulus passingrade pada seleksi PPPK tahun 2021. Mereka dijanjikan pemerintah akan diprioritaskan dalam perekrutan PPPK 2022.

Namun Pemprov Bengkulu malah tidak mengajukan usulan perekrutan PPPK dengan alasan ketersediaan anggaran.

"Kami ingin Pemprov mengajukan usulan (PPPK) ke pusat. Namun sampai saat ini usulan itu belum juga diajukan," sesal Yuniana lagi. (cia)

 

Sumber: anggota dewan perwakilan rakyat provinsi bengkulu