Daftar Haji Hari Ini, Berangkat 48 Tahun Lagi: 20 CJH Bengkulu Selatan Terancam Batal Berangkat
Calon jemaah haji konsultasi mengenai jadwal keberangkatan ke Kantor Kemenag Bengkulu Selatan beberapa waktu lalu-DOK-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Adanya penundaan pemberangkatan jemaah haji akibat pandemi covid-19, membuat daftar tunggu (waiting list) haji di Kabupaten Bengkulu Selatan semakin panjang.
Masa tunggu pemberangkatan haji untuk di Bengkulu Selatan mencapai 48 tahun.
Jika anda baru mendaftar hari ini, 23 November 2022, maka kemungkinan baru bisa diberangkatkan pada 2070 mendatang.
BACA JUGA:Stok BBM Dipastikan Aman, Berikut Daftar Harga BBM per 22 November 2022: Ada yang Turun
Kasi Pelayanan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Bengkulu Selatan, H. Khayadi, MHI menyebut total CJH BS yang masuk daftar tunggu mencapai 2.832 orang.
Dari total ini, 30 persen di antaranya sudah lanjut usia (lansia) atau umurnya di atas 65 tahun.
Bahkan sepekan terakhir, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan juga mendapatkan laporan 20 CJH Bengkulu Selatan yang mengalami sakit kronis sehingga peluang keberangkatannya semakin kecil.
BACA JUGA:Dispenda Resmi Jadi OPD di Bengkulu Selatan, Kebutuhan Eselon II & III Bertambah
“Sebetulnya kuota umum haji Bengkulu Selatan sebanyak 127 CJH. Namun kuota ini berubah hanya 59 CJH sejak pandemi covid-19 merebak. Akibat pengurangan kuota, daftar tunggu dari sebelumnya hanya 21 tahun menjadi 48 tahun,” ujar Khayadi.
Pihaknya belum dapat memastikan kapan kuota CJH akan kembali bertambah, terlebih pemerintah Arab Saudi juga tengah melakukan renovasi besar di Arafah atau tempat wukufnya para jamaah haji.
Khayadi menaksir, kuota CJH bisa kembali normal pada tahun 2030 mendatang.
BACA JUGA:Wisata Arung Jeram Bengkulu Selatan Masuk Nominasi 5 Besar API
“Ini menjadi PR kita bersama, karena persoalan daftar tunggu ini tidak hanya terjadi di Bengkulu Selatan, namun di seluruh dunia. Paling solusinya, jika ada niat naik haji masyarakat diharpkan mendaftar di usia muda,” bebernya.
Maka itu, Khayadi berharap CJH bisa memahami situasi keberangkatan ibadah haji saat ini.
Apabila di tahun yang akan datang banyak nama CJH yang tidak termasuk dalam daftar haji, ia meminta CJH untuk memaklumi.
“Banyak CJH yang datang ke sini untuk konsultasi. Oleh kami, disampaikan kondisi sebenarnya seperti apa. Karena memang kuota haji ini lebih 50 persen berkurangnya,” katanya.
BACA JUGA:Sssttt..Sudah Puluhan Pengendara di Bengkulu Selatan Terjaring ETLE: Apakah Anda? Tunggu Saja
Meski demikian, kebijakan atau aturan berangkat haji berbeda jauh dengan pelaksanaan ibadah umrah.
Saat ini pihak pemerintah Arab Saudi tak lagi membatasi jumlah jamaah umrah dari setiap negara.
Bahkan, jamaah umrah bebas berangkat dan menentukan lokasi transit sesuai keinginan mereka.
“Untuk umrah memang masih diberlakukan sistem transit. Kebijakan ini tidak lain untuk meningkatkan keamanan jamaah terutama dari potensi paparan virus corona. Sebab, di Arab Saudi sangat ketat yang namanya skrinning kesehatan ataupun potensi penularan penyakit lainnya,” demikian Khayadi. (rzn)
Sumber: