Antisipasi Lonjakan PMK dan LSD, 14 Ribu Ternak di Bengkulu Selatan Disuntik Vitamin

Antisipasi Lonjakan PMK dan LSD, 14 Ribu Ternak di Bengkulu Selatan Disuntik Vitamin

SAPI : Pengadaan sapi program SAKTI di Bengkulu Selatan kembali tertunda. Ilustrasi petugas kesehatan hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan menyuntikan vitamin untuk ternak sapi bali beberapa waktu lalu-rezan oktowesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Untuk mengantisipasi melonjaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi Bali, kerbau dan kambing di wilayah Kabupaten BENGKULU SELATAN, Dinas Pertanian BENGKULU SELATAN melaksanakan penyuntikan vitamin dan obat untuk 14 ribu ekor ternak milik warga, yang terdata di bidang peternakan dan kesehatan hewan.

BACA JUGA:Pasca Pengumuman, KPU Bengkulu Selatan Didatangi Calon Anggota PPS

Penyuntikan vitamin serta obat ini digelar secara bertahap. Pertama di Kecamatan Pino Raya yang dimulai Kamis (19/1/2023).

Kemudian dilanjutkan dengan Kecamatan Seginim lalu Kecamatan Bunga Mas dan akan diikuti seluruh kecamatan lain.

BACA JUGA:Catat, Begini Mekanisme Pembentukan Sekretariat PPS Pemilu 2024

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Yasirli, S.P, M.M mengatakan, sebaran PMK saat ini sudah bisa dikendalikan.

Selama kurun waktu tiga bulan terakhir tidak ada penambahan kasus baru. Hanya saja ternak yang masih sakit tetap dilakukan penyutikan dan pengobatan rutin.

BACA JUGA:ASN Seluma Tersandung Pidana Bakal Dapat Bantuan Hukum

Pada kegiatan pemulihan ternak pasca terserang PMK, tim kesehatan hewan juga melakukan  pengecekan hewan ternak yang kemungkinan terpapar penyakit LSD.

“Kegiatan ini merupakan program khusus Dinas Pertanian Bengkulu Selatan untuk memulihkan seluruh ternak masyarakat pasca mewabahnya PMK beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Izin PT BIL Berakhir April, Pemkab Seluma Desak Reklamasi

Melalui kegiatan ini, diharapkan ternak semakin bugar dan terhindar dari potensi penularan penyakit baru,” ujarnya kepada Rasel Jumat (20/1/2023).

Menurut Yasirli, optimalisasi penanggulangan PMK di Bengkulu Selatan cukup maksimal jika dibandingkan dengan wilayah lain.

BACA JUGA:Bentuk Generasi Hebat dengan Lomba Mewarnai Kaligrafi

Sumber: