Bengkulu Selatan Bangun Gedung Khusus Pasien Gangguan Jiwa

Bengkulu Selatan Bangun Gedung Khusus Pasien Gangguan Jiwa

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan -Wawan Suryadi-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Upaya Pemerintah Daerah (Pemda) BENGKULU SELATAN untuk membangun rumah sakit khusus jiwa belum bisa terlaksana dalam waktu dekat.

Untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mendapat perawatan kejiwaan, rencananya tahun depan Pemda Bengkulu Selatan akan membangun gedung khusus untuk pasien kejiwaan.

BACA JUGA:Kepergok Mencuri 2 Bungkus Rokok, Remaja Bunga Mas Ini Kabur, Akhirnya...

BACA JUGA:Cacam!! Pasutri dan Anak di Sumsel Kompak Jual Narkotika

Anggaran pembangunan gedung ini akan diusulkan melalui APBD Bengkulu Selatan tahun 2024. Jika usulan disetujui, gedung tersebut akan didirikan di kommplek RSUD HD Manna.

Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan M.SI mengatakan, rencana pembangunan gedung khusus ruang pelayanan kejiwaan ini digagas setelah usulan pembangunan rumah sakit khusus yang diusulkan Pemda Bengkulu Selatan ke Kementerian Kesehatan belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Karena masih ada beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi.

BACA JUGA:Pengakuan Istri Pejabat Pemkab Kaur yang Digerebek Bersama ASN Pemkab Benteng Sangat Mengejutkan, Ternyata

BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan: Penanganan Inflasi Adalah Program Wajib

“Pembangunan rumah sakit khusus jiwa belum bisa terlaksana karena beberapa hambatan. Diantaranya sumber daya manusia (SDM) kurang, terutama dokter spesialis. Namun tetap diupayakan agar tahun 2024 nanti bisa membangun gedung khusus pelayanan kejiwaan di rumah sakit daerah,” kata Didi Ruslan.

BACA JUGA:Mutasi Kepsek dan Guru Bengkulu Selatan, Kepala Dikbud Tegas

BACA JUGA:Upaya Pemanggilan Bupati Gagal, Massa ASBS Ancam Nginap di DPRD Bengkulu Selatan

Dikatakan Didi, untuk saat ini dokter spesialisas kejiwaan di RSUDHD Manna baru dua orang. Sementara sesuai persyaratan untuk tahapan mendirikan rumah sakit khusus jiwa, daerah minimal sudah memiliki 7 dokter spesialis kejiwaan. “Tetap akan diupayakan, untuk pemenuhan sumber daya medis, meskipun memang bertahap,” pungkas Didi. (one)

Sumber: kepala dinas kesehatan bengkulu selatan