Bukan Penurunan Produksi , Ini Ancaman Besar El Nino Terhadap Kelapa Sawit

Bukan Penurunan Produksi , Ini Ancaman Besar El Nino Terhadap Kelapa Sawit

Aktivitas panen kelapa sawit -istimewa-Istimewa

RASELNEWS.COM - Kelapa sawit menjadi salah satu tanaman yang terdampak El Nino atau fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Dampak el nino terhadap sawit bukan soal produksi yang menurun lantaran kurangnya asupan air, namun ada ancaman besar yang besar kemungkinan terjadi pada perkebunan penghasil minyak mentah itu.

BACA JUGA:Alamak! Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Turun Lagi, Per Kilo Hanya...

Ancaman pastinya membuat kerugian besar bagi petani. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit atau Gapki, Eddy Martono menjelaskan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil) atau CPO diprediksi terganggu karena dampak fenomena El Nino.

Gangguan produksi TBS Sawit  baru akan terlihat mulai 2024.Hanya saja, Eddy memprediksi gangguan produksi kelapa sawit tak akan signifikan pada tahun ini.

BACA JUGA:Pabrik Kelapa Sawit di Bengkulu Kembali Buka, Kualitas TBS Diutamakan, Grade Universal Tidak Diterima

Gapki memperkirakan penurunan signifikan pada tahun depan setelah terjadinya fenomena El Nino.

"Kalau saat El Nino, yang terhambat hanya kematangan buah. Penurunan produksinya tidak terlalu signifikan. Produksi menurun baru tahun depannya setelah El Nino, apalagi kalau perawatan tanaman sebelumnya kurang bagus," ungkap Eddy.

Meski demikian, di saat awal El Nino terjadi, penurunan produksi kelapa sawit sudah tanmpak namun diprediksi masih dibawah 10 persen.

BACA JUGA:Program Replanting di Seluma Cuma Untuk 1 Kelompok, Luasnya 80 Hektar

Namun bukan itu yang dikhawatirkan, ancaman terbesar El Nino terhadap perkebunan kelapa sawit adalah kebakaran.

Masifnya pembukaan lahan dengan cara dibakar akan berdampak buruk pada tanaman sawit. Api bisa merambat ke perkebunan yang pastinya menjadi kerugian besar bagi petani.

BACA JUGA:Berapa Kuota Replanting Sawit Bengkulu Selatan 2023? Kepala Distan: Sudah Diusulkan

Kebakaran tersebut juga dapat terjadi karena aturan masih memperbolehkan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar seluas 2 hektar untuk kearifan lokal, utamanya untuk tanaman pangan.

Sumber: