Bisnis Kelapa Sawit dan Karet Terus Mendapat Tekanan, Setelah Uni Eropa, Kini Amerika Serikat Blokir Sawit

Bisnis Kelapa Sawit dan Karet Terus Mendapat Tekanan, Setelah Uni Eropa, Kini Amerika Serikat Blokir Sawit

Aktivitas pembelian TBS Kelapa Sawit -rezan oktowesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Bisnis perkebunan kelapa sawit dan karet kembali mendapat tekanan.

Setelah beberapa waktu yang lalu, Uni Eropa sepakat akan memblokir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan produksi kelapa sawit dan karet guna memcegah deforestasi.

Baru-baru ini Amerika Serikat melalui negara bagian New York juga ikut melakukan pemblokiran terhadap kelapa sawit dan karet.

BACA JUGA:TRC Cinta BS Evakuasi ODGJ Berkeliaran, Dua Orang Belum Dievakuasi Ternyata Ini Sebabnya

BACA JUGA:Sidang Kasus Korupsi di BAZNAS Bengkulu Selatan, Terdakwa Sebut Nama Mantan Ketua, Ini Kata Mudin Gumay

Bahkan, Senat Negara Bagian New York telah mengesahkan Undang-Undang Pengadaan Bebas Deforestasi Tropis New York.

Undang-undang tersebut ditujukan untuk melindungi serta menjaga hutan hujan tropis serta hak asasi manusia di negara lain melalu hubungan pemerintah negara bagian dengan kaontraktor.

Adanya Undang-undang tersebut tentunya akan berdampak pada delapan komoditas pertanian serta turunanya seperti kelapa sawit, karet, kopi, kayu, kakao, dan kertas cetak.

BACA JUGA:Masa Jabatan Sekda Bengkulu Segera Berakhir, Lelang Jabatan Segera Dibuka, Berikut Calon Kuat Tim Pansel

BACA JUGA:Gawat, BMKG Deteksi 13 Titik Panas Level Tinggi di Bengkulu, Rawan Karhutla dan Kekeringan

New York menjadi negara bagian di AS pertama yang menerapkan kebijakan ini setelah Eropa.

Isi dari RUU tersebut meminta para kontraktor dan pemilik bisnis yang bermitra dengan pemerintah memiliki tanggung jawab atas komoditas yang berisko terhadap hutan.

Perencanaan aturan tersebut bertujuan untuk dapat memastikan penggunaan produk tidak berasal dari tempat di mana deforestasi hutan terjadi.

BACA JUGA:Raup 52 Persen Suara, Erdogan Kembali Pimpin Turki Ketiga Kalinya

BACA JUGA:Mumi Putri Duyung di Jepang yang Disembah Puluhan Tahun Ternyata Hasil Karya Manusia

Selain itu, aturan yang dibuat oleh pemerintah New York ini akan menciptakan sebuah sistem transportasi.

Sehingga usaha kecil, menengah, perempuan dan milik minoritas dapat memperoleh pengetahuan serta mencapai kegiatan  yang mencegah deforestasi hutan tropis dan pelanggaran HAM.

Semoga artkel ini dapat menambah pengetahuan.

BACA JUGA:Viral, Detik-detik Putri Duyung Berhijab Menampak Diri

BACA JUGA:Benar Benar Sakti, Disumpah Si Pahit Lidah, Air Sungai Numan yang Manis Jadi Tawar

Kebijakan ini tentu akan berpengaruh terhadap harga minyak kelapa sawit dunia.

Jika harga minyak kelapa sawit dunia turun, maka dikhawatirkan penurunan harga akan sampai ke tingkat bawah yakni petani.

Sehingga negara penghasil kelapa sawit Seperti Indonesia dan Malaysia akan sangat terdampak dengan kebijakan tersebut. (red)

Sumber: dikutip dari berbagai sumber terpercaya