Nyaris Tanpa Modal, Bisnis Ini Bisa Bikin Kaya Raya Dalam Waktu Singkat, Hanya Memanfaatkan Limbah
Buisnis budidaya ulat magot-istimewa-raselnews.com
BENGKULU SELATAN – Saat ini begitu banyak peluang bisnis yang bisnis yang bisa dikelola untuk mendapatkan untung besar.
Bahkan ada beberapa peluang bisnis yang nyaris tanpa membutuhkan modal.
Modalnya hanya mengumpulkan sampah organik. Bisa sampah yang diambil dari pasar, rumah makan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit.
BACA JUGA:Produksi Jagung Bengkulu, Rejang Lebong Tertinggi, Bengkulu Selatan Nomor Tiga, Kaur?
BACA JUGA:Masriah, Pelaku Penyiraman Air Kencing dan Tinja Bebas dari Penjara, Warga Mengaku Lega, Loh Kok?
Lantas bisnis apakah yang nyaris tidak membutuhkan modal dan bisa membuat kaya dalam waktu singkat itu?
Bisnis budidaya ulat magot. Bisnis ini tidak memerlukan modal besar hanya membutuhkan tekat dan kemauan keras ditambah tidak mudah merasa jijik dengan sampah.
Magot adalah ulat yang dihasilkan oleh lalat. Magot bisa berkembang dengan cepat, hanya butuh waktu 15 hari bagi telur lalat untuk berubah menjadi magot sebelum bermetamorposis menjadi lalat dewasa.
BACA JUGA:4 Klon Kopi Bengkulu yang Sudah Teruji Berbuah Lebat, Tak Perlu Lahan Luas, Hasil Berlipat Ganda
BACA JUGA:Kabar Terbaru Penentuan Nasib Dua Cakades Perolehan Suara Draw di Bengkulu Selatan, Ini Jadwal Tesnya
Artinya, usaha penangkaran ulat magot ini hanya membutuhkan rentang waktu 15 hari sudah bisa penan.
Saat ini begitu banyak usaha peternakan ayam dan budidaya ikan yang dikembangkan di Indonesia.
Sementara harga pakan pabrikan untuk ayam dan ikan terus naik setiap periodes.
Sehingga ulat magot ini bisa menjadi solusi paling menjanjikan untuk memenuhi pakan ayam dan ikan.
BACA JUGA:Sebanyak 99.891 Warga Miskin Bengkulu Selatan Dibantu BPJS Kesehatan Gratis
BACA JUGA:Jabatan Sekda Provinsi Bengkulu Sepi Pelamar, Semingu Pendaftaran Baru Satu Pelamar, Ada Apa?
Protein yang terkandung pada ulat magot juga tinggi, sehingga baik untuk pertumbuhan ayam dan ikan.
Lantas bagaimana cara budidaya ulat magot ini?
Pertama siapkan lahan, tidak perlu luas. Lahan seluas empat meter persegi sudah cukup untuk budidaya ulat magot ini.
Kemudian ambil limbah organik di pasar, seperti sayuran. Jangan mengambil limbah bekas penjualan ikan atau daging, karena akan menimbulkan bau busuk.
BACA JUGA:Negara Paling Bahagia di Dunia: Finlandia Geser Denmark, Indonesia Nomor Berapa Ya?
BACA JUGA:Anda Menggunakan 13 Kosmetik Ini? Buang Sekarang! BPOM: Mengandung Merkuri, Berisiko Kanker Kulit
Atau bisa juga memanfaatkan janjang bekas olahan pabrik kelapa sawit.
Atau bisa juga memanfaatkan limbah rumah makan, seperti bekas nasi atau saturan.
Kemudian bahan organik tersebut di letakkan di lahan yang sudah disediakan. Cukup dibiarkan saja, tiga atau empat hari, lalat magot akan datang.
Kemudian lalat magot ini akan bertelur. Satu ekor lalat magot ini bisa menghasilkan 16 ribu butir telur dalam sehari.
BACA JUGA:INI DIA! Kunci Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian Hari Senin 3 Juli 2023
BACA JUGA:TERBARU! Kisi-kisi Soal dan Kunci Jawaban Tes Psikologi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Periode 2023-2028
Kemudian telur itu akan berubah menjadi ulat magot dan bisa dipanen dalam waktu 15 hari atau dua minggu.
Untuk menambah idukan, ulat magot yang dihasilkan sebaiknya jangan dijual semua. Biarkan beberapa ekor untuk menjadi indukan.
Setelah lalat magot banyak, sebaiknya lahan dikandang keliling menggunakan kerambah atau waring, tujuannya agar lalat magot tidak kabur.
BACA JUGA:CATAT! Tes Psikologi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota di Bengkulu Digelar di 3 Sekolah
BACA JUGA:7 Kunci Sukses Bisnis dan Berinvestasi Ala Nabi Muhammad SAW, Dijamin Jadi Sultan
Jika bahan organik sudah terurai semua, maka wajib diganti dengan yang baru. Sedangkan sisa penguraian tadi bisa diambil untuk dijadikan pupuk kompos yang berkualitas tinggi.
Saat ini usaha budidaya ulat magot belum begitu banyak dikembangkan. Padahal permintaan cukup tinggi.
Bukan saja kalangan peternak ayam dan ikan konsumsi saja yang membutuhkan ulat magot.
Sumber: dikutip dari berbagai sumber