Pasokan Pertalite SPBU Kutau Ditangguhkan, Antrean Kendaraan Panjang, Penjualan Pertamax Naik 20 Persen
Antrean BBM di SPBU Kutau Bengkulu Selatan. Foto diambil beberapa waktu lalu-Sugio Aza Putra-raselnews.com
BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Dampak sanksi penangguhan pasokan Pertalite oleh Pertamina ke SPBU Kutau benar benar dirasakan oleh masyarakat.
Antrean kendaraan yang ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di dua SPBU lainnya di BENGKULU SELATAN panjang.
BACA JUGA:Pemerintah Provinsi Bengkulu Keluarkan Surat Edaran, Gas LPG 3 Kilogram Masih Langka, Pelaku Usaha Jangan Lagi
Namun dampak lainnya penjualan BBM non subsidi jenis Pertamax meningkat hingga 20 persen.
“Sejak Pertalite di SPBU Kutau kosong, antrean pembelian Pertalite di sini mengular lagi. Namun banyak juga pengendara roda dua maupun roda empat yang beralih ke Pertamax karena mereka malas antre. Dampak positifnya, penjualan Pertamax meningkat,” ujar Darwin (30), karyawan SPBU Ibul.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Ibu dan Anak yang Ditemukan Meningal di Pinggir Jalan Desa Ulak Agung Dimakamkan Satu Liang
Sebagian masyarakat lebih memilih membeli Pertamax dibandingkan ngantre lama untuk mendapatkan Pertalite.
Selisih harga antara Pertalite dan Pertamax juga tidak terlalu jauh yakni hanya Rp 3 ribu.
Meningkatnya permintaan Pertamax ini membuat stok di SPBU cepat habis, sebelumnya baru habis setelah 18 jam, saat ini bisa habis lebih cepat.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Ibu dan Anak yang Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan Dimakamkan Malam Ini
BACA JUGA:BRRAKING NEWS: Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal di Pinggir Jalan Ulak Agung Ternyata Habis Belanja
Terpisah, Pengawas SPBU Kutau, Agustian Martoni mengaku penangguhan pasokan Pertalite membuat penjualan BBM pertamax dan pertamax turbo meningkat.
Pasokan Pertamax harian juga bertambah. Dari sebelumnya hanya delapan ton, menjadi 10 ton.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Saham PT CBS Dijual, Ratusan Karyawan Terancam
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Desa Ulak Agung Kaur, Diduga Korban Lakalantas
“Sekarang ini pengendara tidak terlalu memilih jenis BBM. Bahkan untuk kendaraan keluaran baru memang kebanyakan diberikan Pertamax. Namun kami tetap berupaya memaksimalkan penyaluran BBM bersubsidi terutama untuk membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah kembali melakukan optimalisasi harga BBM non subsidi agar kedepan minat dan antusias masyarakat semakin meningkat.
BACA JUGA:VALID! Ini Jawaban Kode Voucher Badai Shopee Rabu 2 Agustus 2023, Dapatkan Diskon Belanja 100 Persen
“Kalau selisih harga BBM non subsidi tidak terlalu jauh dari harga eceran, maka pengendara tetap lari pakai BBM non subsidi,” pungkasnya. (red)
Sumber: karyawan spbu