Kemarau, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Bantuan 62,5 Ton Benih Padi, Mau Tanam di Mana?

Kemarau, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Bantuan 62,5 Ton Benih Padi, Mau Tanam di Mana?

Kemarau, Petani di Bengkulu Selatan Dapat Bantuan 62,5 Ton Benih Padi, Mau Tanam di Mana?-istimewa-freepik.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM -  Meski kemarau masih melanda, Dinas Pertanian BENGKULU SELATAN tetap menyalurkan bantuan 62,5 ton benih padi untuk petani melalui kelompok tani.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Bengkulu Selatan, Rita Eka Wati SP didampnhgi Kasi Perbenihan dan Perlindungan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan,Pedi Sumantri SP MP menyebut, bantuan tersebut merupakan bantuan regelur dan bantuan atas banyak padi yang mengali fuso karena dampak kemarau. 

BACA JUGA:Positif Puncak Hujan di Bengkulu Terjadi Januari, BMKG: Kemarau Kering Segera Berakhir

"Sudah kita salurkan untuk 2500 hektar. Per hektar 25 kilo dengan jenis Infari 32. Benih padi itu adalah kegiatan reguler dan juga bantuan untuk petani yang terdampak kemarau," jelas Pedi.

Namun tegas Pedi, mengingat musim kemarau masih terjadi, Dinas Pertanian Bengkulu Selatan belum memberikan izin kepada ketua kelompok tani untuk menyalurkan benih padi ke masing-masing anggota.

BACA JUGA:Kemarau Bukan Hanya Sebabkan Kesulitan Air, Juga Krisis Kesehatan, Ribua Warga Seluma Terkena ISPA dan Diare

Benih padi baru akan diberikan setelah memasuki musim hujan atau musim tanam berikutnya.

"Ketua kelompok tani sudah kita ingatkan agar benih jangan dulu diberikan kepada anggotanya. Sebab, kita khawatir, benih yang diberikan justru menjadi beras. Itu kekhawatirkan kami," sambung Rita. 

Sementara itu, jumlah sawah yang mengalami kekeringan di Bengkulu Selatan terus bertambah.

BACA JUGA:Selamat Tinggal Musim Kemarau, BMKG Sebut Hujan Lebat Akan Turun di Bengkulu, Ini Perkiraan Jadwalnya

Sebelumnya, dari data, ada 3.930 hektar padi dan jagung yang mengalami kekeringan. Bahkan dari 11 kecamatan, padi di Kecamatan Bunga Mas dipastikan fuso atau tidak bisa memberikan hasil. 

"Data terbaru masih kami rekap. Tapi dipastikan bertambah. Sawah yang kering itu mayoritas sawah tadah hujan. Tapi ada pula sawah irigasi," sebut Pedi. (red)

Sumber: