Kue Putu: Jajanan Terenak ke-3 di Asia yang Ternyata Bukan dari Indonesia

Kue Putu: Jajanan Terenak ke-3 di Asia yang Ternyata Bukan dari Indonesia

Kue Putu: Jajanan Terenak ke-3 di Asia yang Ternyata Bukan dari Indonesia-istimewa-

RASELNEWS.COMKue Putu dikenal dengan suara uniknya yang mirip dengan peluit kereta uap ketika si tukang Kue putu melintas menjual dagangannya.

Bunyi khas tersebut berasal dari uap yang keluar melalui celah kecil pada kukusan kue putu. Meskipun kue putu sangat populer ternyata kue ini bukan asli dari Indonesia.

Menurut informasi dari tasteatlas, sebuah media online internasional, kue putu mendapatkan rating penilaian 4,3 dan menempati urutan ke-3 terenak di Asia serta urutan ke-26 di tingkat dunia.

BACA JUGA:Anti Basi! 3 Jenis Usaha Kue Basah Laris Manis, Modal Receh Untung Belasan Juta

Namun, yang lebih menarik adalah sejarah dan asal-usul kue Putu. Dilansir dari berbagai sumber, kue Putu sebenarnya bukanlah kue asli Indonesia.

Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke zaman Dinasti Ming di Tiongkok dengan nama XianRoe Xiao Long, sebuah kue dari tepung beras berisi kacang hijau halus yang dikukus dalam wadah bambu.

Kue ini kemudian masuk ke Indonesia bersamaan dengan kedatangan orang-orang Cina dan pengaruh akulturasi budaya yang terjadi di tanah air.

BACA JUGA:Kue Gulung Inti Kelapa, Cocok untuk Takjil, Rasanya Lezat Modal Buatnya Tak Sampai 10 Ribu

Dalam naskah tua bernama Serat Centhini yang ditulis pada tahun 1814 Masehi di era kepemimpinan Pakubuwono IV, susuhunan Surakarta, nama "putu" muncul sebagai salah satu jenis kue yang disajikan sebagai pendamping makan pagi.

Awalnya, kue Putu berisi kacang hijau halus, namun kemudian diubah menjadi gula Jawa karena lebih mudah didapat.

Kue Putu terdiri dari beberapa jenis, termasuk kue putu bambu, putu ayu, putu cangkir, putu mayang, dan putu pesse.

BACA JUGA:Kue Tart dan Keripik Ikan Belidang Tersedia di TMII

Kue-kue ini sering dihidangkan pada upacara pernikahan, perayaan Maulid Nabi Muhammad, Tahun Baru Islam, dan upacara adat di masyarakat pedesaan. Tujuannya adalah agar pasangan yang menikah dapat segera memiliki keturunan.

Meskipun bukan asli dari Indonesia, kue Putu tetap menjadi salah satu jajanan enak yang digemari oleh banyak orang di Asia dan di seluruh dunia. (red)

Sumber: