Gegera Pinjam Dulu Seratus, Kades di Seluma Dituding Selingkuh, Sidang Adat Digelar

Gegera Pinjam Dulu Seratus, Kades di Seluma Dituding Selingkuh, Sidang Adat Digelar

Kades di wilayah Kecamatan Ilir Talo saat melapor Polres Seluma, beberapa waktu lalu-dok-raselnews.com

SELUMA, RASELNEWS.COM - Desa Dusun Baru, Kecamatan Ilir Talo, SELUMA, Bengkulu heboh. Kabar miring kades memiliki hubungan khusus dengan seorang wanita bersuami jadi perbincangan hangat di kalangan warga.

Menariknya, kabar tersebut menyeruak setelah adanya kalimat yang viral di Tiktok yakni pinjam dulu seratus. Loh kok bisa?

Terlepas kalimat tersebut, yang pasti masalah ini kian panas. Sampai-sampai sang Kades yakni Ibran harus mengikuti sidang adat.

BACA JUGA:Kasus Selingkuh! Indonesia Tempati Posisi Negara Kedua di Asia, Terbanyak Wanita

Kadespun melawan. Selasa (5/11/2023) siang, ia akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Seluma dengan sangkaan pencemaran nama baik.

Menurut Ibra, tudingan warga terhadapnya berlebihan. Cerita yang berkembang tak sesuai fakta yang terjadi.

"Pastinya saya melapor karena saya merasa malu. Saya keberatan dan tidak terima atas suara-suara yang kronologis bukan seperti mereka ceritakan,"tegas Ibran dilansir radarseluma.disway.id.

BACA JUGA:Pembunuhan di Lokasi Wisata Bunga Rafflesia Bengkulu Diduga Bermotif Selingkuh, 3 Terduga Pelaku Diamankan

Versi Kades, kasus ini bermula Selasa, 28 November 2023. Di mana sekitar pukul 15.00 WIB, ia menuju kebun miliknya lantaran banyaknya monyet yang menyerang tanamannya.

Saat berada di pinggir sawah, ia dipanggil oleh dua perempuan, yang salah satu dari perempuan yang dituding menjadi selingkuhannya.

"Saya dipanggil oleh warga dan mau meminjam duit seratus. Katanya mau membayar koperasi. Nanti kalau sudah gajian potong saja katanya. Tapi saat itu saya tidak membawa uang," versi Ibran.

BACA JUGA:Curhat Iptu Alvian Hidayat, Suami Karina Dinda Lestari, Dokter Cantik yang Kepergok Selingkuh

Saat itu kedua perempuan tersebut kembali ke pondok mereka dan menawarkan kepada kades untuk mampir makan kerupuk.

Ibran menerima tawaran itu. Ia duduk di tangga pondok sembari menikmati hidangan kerupuk. Sambil berbincang, pemilik pondok menginformasikan kepada Ibran jika ada anak-anak yang mau mencuri kelapa sawit.

Informasi ternyata diduga benar. Tak lama, muncul 4 remaja yang membawa egrek, alat memanen kelapa sawit.

Sumber: