Mau Kentut? Lepaskan Segera, Jangan Ditahan! Ini Bahaya Menahan Kentut Menurut dr. Karan Rajan
Bahaya menahan kentut-istimewa-freepik.com
RASELNEWS.COM - Kentut adalah fenomena umum yang biasa terjadi pada manusia, di mana setiap individu pasti pernah mengalaminya.
Gas yang dikeluarkan dari tubuh manusia ini tentunya tidak memiliki wujud yang bisa dilihat.
Meskipun demikian, pembicaraan mengenai Kentut seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman karena aromanya yang kurang sedap bagi sebagian orang.
BACA JUGA:Favorit Warga +62! Nih Risiko Tersembunyi Makanan Berminyak Bagi Kesehatan, Mulai Kanker Hingga Kolesterol
Ketika berada di antara orang banyak, banyak yang cenderung menahan diri untuk tidak mengeluarkan kentut karena alasan sopan santun.
Tidak jarang, seseorang mungkin menemui situasi di mana ia harus menahan kentut meskipun kondisinya tidak mengizinkan.
Meskipun kentut di depan umum dianggap perilaku tidak pantas, namun pada kenyataannya menahan kentut dapat membahayakan kesehatan tubuh.
BACA JUGA:Bukan Hanya Wortel, Jagung Juga Baik untuk Kesehatan Mata dan Tubuh
Dr. Karan Rajan, seorang ahli bedah dari NHS, memberikan peringatan serius mengenai hal ini dalam unggahan di platform media sosial TikTok.
Beliau menjelaskan bahwa menahan gas perut dapat mengakibatkan gas yang seharusnya keluar dari tubuh justru kembali terserap ke dalam aliran darah.
"Jika seseorang menahan kentut terlalu lama, gas tersebut dapat terserap kembali ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui napas," tutur Dr. Karan Rajan, seperti yang dikutip dari akun TikTok @Dr.karanr.
BACA JUGA:5 Manfaat Kesehatan Kulit dari Daun Pegagan, Tanaman Liar Tepi Jalan yang Sering Diabaikan
Selain peringatan tersebut, dalam unggahannya, Dr. Karan Rajan juga membagikan informasi terkait seberapa sering orang rata-rata mengeluarkan kentut dalam sehari serta mengapa fenomena ini terjadi.
Beliau menyebut bahwa rata-rata seseorang kentut sebanyak 14 kali dalam sehari dan menekankan pentingnya mengeluarkan gas-gas tersebut untuk menghindari penumpukan yang berlebihan.
"Jika ada yang mengklaim tidak pernah kentut, itu bohong. Atau mungkin mereka mengalami gangguan usus, yang merupakan kondisi medis darurat," tambah Dr. Karan Rajan.
BACA JUGA:Bukan hanya Ibu Hamil, Asam Folat Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan Kulit dan Menunda Penunaan Dini
Dr. Karan Rajan juga memaparkan bahwa volume kentut rata-rata harian seseorang cukup untuk mengisi balon berukuran sedang. Dia juga menjelaskan proses terjadinya kentut pada manusia.
"Sebanyak 75% dari kentut diproduksi oleh bakteri di usus besar," ujarnya.
MenurutNYA makanan yang tidak tercerna akan dipecah oleh bakteri dan menjadi kentut mikroskopik. Kemudian, kumpulan gas tersebut akan berkumpul menjadi gas yang keluar dari tubuh manusia.
BACA JUGA:Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan Rambut dan Cara Penggunaannya
Selain itu, Dr. Karan Rajan juga memberikan informasi menarik terkait perbedaan aroma kentut.
Dia menyebutkan bahwa kentut memiliki kecepatan sekitar 7mph dan mengklaim bahwa kentut wanita cenderung memiliki aroma yang lebih tidak sedap dibandingkan dengan kentut pria. (red)
Sumber: