Peluang Usaha Terpadu Di Desa, Bisa Mendapatkan Hasil Harian, Mingguan dan Bulanan, Ini Usahanya

Peluang Usaha Terpadu Di Desa, Bisa Mendapatkan Hasil Harian, Mingguan dan Bulanan, Ini Usahanya

TERPADU: Peluang usaha terpadu peternakan ayam dengan kolam ikan lele-istimewa-raselnews.com

BACA JUGA:Ayooo Manfaatkan Facebook Mode Profesional, Saatnya Konten Anda Menghasilan Uang

Caranya botol bekas diisi dulu dengan sekam padi dan arang bekas pembakaran. Baru kemudian semai bibit kangkungnya.

Dua minggu kemudian, kangkung bisa dipanen dengan cara dipotong agar bisa bertunas kembali.

Setelah panen pertama setiap satu minggu bisa dilakukan pemanenan kedua, ketiga dan seterusnya, ini bisa mendapatkan penghasilan mingguan.

BACA JUGA:5 Motor Retro Klasik Jadi Primadona, Desain Elegan, Harga Terjangkau, Nomor 5 Bermesin V-Twin 250 CC

BACA JUGA:Tak Terbendung, Yamaha Aerox 155 Kian Menantang, Rilis 4 Warna Baru, Honda Makin Panik Nih

Untuk penghasilan harian, bisa didapat dari penjualan telur ayam. Namun untuk emndapatkan penghasilan harian ini dibutuhkan waktu sekitar empat bulan sejak bibit ayam dimasukkan ke dalam kandang.

Tiga bulan setelah tebar, giliran ikan lele yang dipanen. Usaha terpadu ini bisa dilakukan secara terus menerus.

Rantai bisnis terpadu ini memiliki banyak keunggulan. Diantaranya bisa menekan biaya pakan,  magot yang dibudidayakan menjadi sumber pakan utama.

BACA JUGA:Kawasaki W175TR Hadir dengan Warna Baru, Desain Retro Klasik, Transmisi Manual 5 Percepatan

BACA JUGA:Yamaha Byson Kembali Bangkit, Motor Sport Berpenampilan Gagah, Siap Goyang Pasar Otomotif Tanah Air

Dengan tidak membeli pakan ini, tentu akan meningkatkan margin yang pada akhirnya berdampak positif pada keuntungan.

Keunggulan lainnya, kangkung, ikan dan ayam yang diproduksi lebih sehat karena diberi pakan alami dari ulat magot.

Selama ini tidak sedikit orang mencoba usaha peternakan ayam, budidaya ikan lele di desa. Namun tidak banyak yang bisa bertahan, alasannya hamper sama yakni tingginya biaya pakan.

BACA JUGA:Spesifikasi SYM WILD 160, Motor Asal Taiwan yang Jadi Ancaman Skutik Jepang

BACA JUGA:Polemik Lahan Plasma PT DSJ di Kaur Begejolak Lagi, Ratusan Petani Gelar Unjuk Rasa, Tuntutannya Tak Main Main

Nah dengan solusi inovatif menciptakan pakan sendiri melalui budidaya maggot, maka keluhan persoalan pakan teratasi.

Sementara untuk mengatasi keluhan kesulitan pemasaran, saat ini kemajuan teknologi informasi bisa dimanfaatkan sebagai lapak berjualan.

Produksi bisa dijual secara online. Kemudian akses transportasi saat ini juga sudah terhubung ke berbagai daerah, sehingga tidak menutup kemungkinan hasil produksi dijual ke pasar luar daereah.

BACA JUGA:Ini Mobil yang Dicari! Mewah Tapi Murah, Harga Cuma Rp 60 Juta, Bukan Avanza atau Xenia Ya

BACA JUGA:Daihatsu Hy Fun, Mobil Hybrid Masa Depan Penerus MPV Xenia, Ini Spesifikasinya

Yang lebih keren lagi, jika hasil produksi bisa dijual ke supermarket atau gerai gerai modrn lainnya.

Kemudian menjadikan warung makan dan restoran sebagai konsumen.

Keuntungan lainnya, usaha terpadu ini tidak membutuhkan biaya perawatan yang mahal.

Kandang ayam bisa bertahan hingga lima sampai 10 tahun. Begitu juga dengan kolam untuk tempat budidaya lele.

BACA JUGA:All New Toyota Agya 2023 Dirilis, Desain Mewah dan Sporty, Pintu Samping Bikin Terpesona

BACA JUGA:Pinjaman Online dengan Suku Bunga Terendah di Bawah 1 Persen Terbaru

Untuk kolam terpal saja bisa dimanfaatkan hingga lima kali siklus panen. Untuk kolam tanah atau semen, sifatnya permanen, sekali dibangun akan berlaku seumur hidup.

Sementara peternakan maggot sebagai sumber pakan, tidak perlu khawatir selagi tersedia pakan, maggot akan terus berkembang biak.

Bagaimana apakah anda tertarik untuk mencoba peluang usaha terpadu ini? Selamat mencoba. (red)

Sumber: dikutip dari berbagai sumber