Astagfirullah! Murid SD di Bengkulu Selatan Jadi Korban Bullying Oknum Guru, Sebut Anak Babi

 Astagfirullah! Murid SD di Bengkulu Selatan Jadi Korban Bullying Oknum Guru, Sebut Anak Babi

Tangkapan layar video beberapa anak yang menjadi saksi adanya dugaan bullying yang dilakukan oknum guru SD di Kabupaten Bengkulu Selatan terhadap muridnya-istimewa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2024 di Kabupaten BENGKULU SELATAN, Bengkulu tercoreng dengan kasus dugaan bullying oknum guru kepada salah seorang muridnya, yang menyebut anak babi.

Tak urung, Kasus ini pun menyita perhatian masyarakat luas setelah sang orang tua murid yang menjadi korban bully oknum guru melapor ke Dinas Dikbud Bengkulu Selatan.

Kasus bullying oknum guru kepada murid tersebut terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Duh, Usulan Formasi Guru PPPK 2024 dari Pemda Sangat Minim, Dirjen Nunuk: Honorer Sudah Diberi 'Karpet Merah'

Bermula, Senin, 29 April 2024, murid kelas II di sekolah tersebut dikumpulkan oleh guru ke lapangan untuk belajar membaca.

Di saat itulah, oknum guru terpancing emosi hingga mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada muridnya yang masih belia itu.

Akibat tindakan kasar sang guru, murid mengalami trauma hingga tidak berani masuk sekolah. Murid tersebut takut datang ke sekolah karena khawtir akan dimarah atau dibully lagi oleh oknum guru tersebut.

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Oknum Guru SMA di Bengkulu Selatan Ditangkap Polisi, Dugaan Rudapaksa Siswi Sendiri

Karena sang anak trauma, orang tua murid tersebut tidak terima. Sebab anaknya kena mental akibat tindakan yang tidak mencerminkan seorang tenaga pendidik.

"Dari pengakuan anak saya, perlakuan kasar dan tindakan mengasingkan anak saya oleh guru tersebut bukan pertama kali terjadi, tapi sudaj berulang. 

Puncaknya hari Senin kemarin (29/4), anak saya sampai ditunjuk-tunjuk hingga dibilang anak babi di depan teman-temannya," ujar orang tua murid tersebut.

BACA JUGA:Ratusan Honorer Guru di Bengkulu Desak Pemerintah Perbanyak Formasi PPPK 2024, Biar Lebih Banyak Yang Diangkat

Orang tua murid menduga penyebab oknum guru melakukan bullying kepada anaknya karena oknum guru memiliki dendam pribadi dengan dirinya.

Bahkan bukan hanya oknum guru, tetapi pihak sekolah secara keseluruhan. Penyebabnya karena orang tua murid tersebut pernah memprotes kebijakan sekolah yang mewajibkan seluruh murid kumpulan sapu dan roti.

Kebijakan itu dinilai memberatkan. Kemudian orang tua murid itu mengajukan protes yang ia tuangkan dalam media sosial.

BACA JUGA:SAH! Hasil Seleksi PPPK Guru 2023 Kabupaten Kaur Diumumkan, Ada yang Menangis, Berikut Daftar Namanya

Akibat protes itu, pihak sekolah pun mendapat teguran pengawas. Sejak saat itulah anaknya mulai diasingkan di sekolah.

Laporan orang tua murid korban bullying sudah ditindaklanjuti Dinas Dikbud Bengkulu Selatan. Hari Kamis, 2 Mei 2024 kepala sekolah dan oknum guru yang melakukan bullying sudah dipanggil.

Dinas Dikbud memediasi antara pihak sekolah dan orang tua murid agar persoalan tersebut tidak berlarut.

Sumber: