Waspada! Melewatkan Makan Saat Kerja Berisiko bagi Kesehatan Jantung
Melewatkan Makan Saat Kerja Berisiko bagi Kesehatan Jantung-Istimewa-IST, Dokumen
RASELNEWS.COM - Bagi orang -orang yang memiliki tuntutan pekerjaan yang tinggi, jangan sampai melewatkan jam makan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan jantung.
Menurut laporan Hindustan Times pada Minggu 29 Desember 2024, dr. Dixit Garg, konsultan kardiologi, menjelaskan kebiasaan ini menyebabkan tubuh terus-menerus menggunakan energi cadangan, sehingga memicu respons sistem saraf simpatik.
BACA JUGA:Tiga Mitos Sakit Jantung yang Sampai Saat Ini Masih Saja Dipercaya
BACA JUGA:Dokter spesialis jantung dan Pembuluh Darah Ungkap Penyebab Stroke pada Anak Muda
dr. Garg menambahkan aktivitas sistem saraf simpatik yang meningkat memicu perubahan mikrovaskular yang meningkatkan kontraktilitas jantung dan tekanan darah.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan terbentuknya jaringan fibrosa di jantung hingga kematian sel.
Selain itu, stres berkepanjangan akibat pola makan yang tidak teratur dapat memicu peradangan, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung.
BACA JUGA: 3 Makanan yang Bisa Mencegah Terserang Penyakit Jantung dan Demensia
BACA JUGA:Konsumsi Kafein dari 3 Gelas Kopi Sehari Bisa Bikin Jantung Sehat
"Pola makan yang tidak teratur akan sangat mengganggu terhadap kontrol gula darah, sehingga memicu resistensi insulin, dan berperan penting terhadap perkembangan diabetes dan gangguan metabolisme lainnya," jelasnya.
dr. Garg menyarankan pentingnya menjaga kestabilan kadar gula darah melalui pola makan yang teratur dan seimbang.
BACA JUGA:6 Manfaat Minum Air Bekas Rebusan Jagung, Baik untuk Kecantikan Hingga Kesehatan Jantung
Sementara dr. Shantanu Dhari, Kepala Dokter Spesialis di HCL Healthcare, juga menyampaikan hal yang sama. Di mana melewatkan jam makan, saat kerja yang panjang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ia juga menjelaskan bahwa penurunan kadar gula darah akibat melewatkan makan dapat menyebabkan keinginan makan yang tidak sehat, makan berlebihan, dan pilihan makanan tinggi kalori atau lemak.
Kebiasaan ini berkontribusi pada lonjakan gula darah mendadak, yang dapat mempercepat perkembangan aterosklerosis, pembentukan plak di arteri yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
BACA JUGA:Yamaha R15 V5 2024, Sepeda Motor Berpenampilan Gahar, Suara Mengaum Bikin Jantung Bergetar
BACA JUGA:Waw! 5 Tempat Wisata Paling Ekstrem di Indonesia, Cocok Bagi Traveler Suka Tantangan, Dijamin Senam Jantung
Melewatkan makan secara rutin juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama lemak di area perut, yang terkait erat dengan sindrom metabolik dan penyakit jantung.
Sebagai pencegahan, dr. Dhari merekomendasikan pola makan teratur dengan gizi seimbang. (**)
Sumber: