KAUR, RASELNEWS.COM - Aroma suap dalam seleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilu 2024 di Kabupaten Kaur mulai semakin menguat.
Hal ini pun memancing reaksi berbagai pihak. Ketua Pimpinan Cabang (PC) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kaur, Ahmad Kudsi mendesak KPU Provinsi Bengkulu menganulir pelantikan PPS dan melakukan perekrutan ulang yang baiknya diambil alih oleh KPU Provinsi Bengkulu.
"Kami minta pelantikan PPS dibatalkan, KPU Provinsi lakukan tes wawancara ulang, dengan dasar hasil tes tertulis CAT yang digelar sebelumnya," ujarnya Ahmad Kudsi melalui sambungan telepon kepada Raselnews.com, Selasa (24/1/2023) sore.
BACA JUGA:Anda Operator Dapodik? Nih Ada Imbauan Disdikbud Bengkulu Selatan
Politisi senior yang juga mantan anggota DPRD ini menilai, ulah oknum KPU merusak marwah penyelenggara pemilu.
Jangan sampai mentang-mentang Komisioner KPU yang hanya menjabat beberapa bulan lagi malah menyisakan kebobrokan proses penyelenggaraan pemilu yang dapat merugikan para peserta pemilu nantinya.
BACA JUGA:Mencuri HP, Warga Nasal Kaur Dibekuk
Ia menegaskan pihaknya akan melayangkan surat resmi ke KPU Provinsi ditembuskan ke KPU RI.
"Silakan lakukan tes ulang. Kami minta KPU provinsi ambil alih, jelas ini ada indikasi suap menyuap dalam perekrutan PPS," tegas Ahmad Kudsi.
BACA JUGA:HPN Tahun 2023, PWI Kaur Gelar Lomba Menulis Berita Tingkat SMA
Diketahui salah satu peserta calon anggota PPS yakni Idarwanto, warga Desa Naga Rantai Kecamatan Padang Guci Hulu mengantongi nilai paling tertinggi yakni 96 poin dari 75 soal yang disajikan saat tes tertulis berbasi CAT.
Namun, meski nilainya bagus, tapi Idarwanto tak dinyatakan terpilih. Ia hanya masuk dalam bangku cadangan alias Pergantian Antar Waktu (PAW) dengan nomor 5.
BACA JUGA:HUT Bengkulu Selatan, Pemkab BS Datangkan Ustaz Das'ad Latif
Terkait hal itu Ketua KPU Kaur Yuhardi, S.IP, MH menegaskan hasil tes CAT PPS tak jadi jaminan untuk menjadi PPS terpilih.