SELUMA, RASELNEWS.COM - Masyarakat Kabupaten Seluma diminta lebih memperhatikan kebersihan lingkungan.
Terutama lokasi yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebab demam berdarah dangue (DBD).
BACA JUGA:Jangan Beri Izin Warem di Bengkulu Selatan!!!
Apalagi di tahun 2023 ini, sudah ditemukan dua kasus DBD yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma. Bahkan satu pasien dilaporkan meninggal dunia.
Kasi P2P Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Seluma, Septi Erdita Putri mengatakan dua kasus DBD yang dilaporkan berada di wilayah Puskesmas Talang Tinggi dan Puskesmas Rimbo Kedui.
BACA JUGA:Olah Air Nira Kelapa Sawit Tua Jadi Gula Merah, Per Hektar Hasilkan Rp47 Juta
"Kami sudah menindaklanjuti laporan dengan melakukan fogging," ungkap Septi, Kamis (23/2/2023).
Pada 2022 lalu, tercatat 138 kasus DBD yang dilaporkan. Bahkan pada Agustus 2022, terjadi penambahan 34 kasus DBD.
BACA JUGA:Partai Tak Lolos Pemilu 2024, 3 Anggota DPRD Bengkulu Selatan Pikir-pikir
"Paling banyak kasus DBD yang dilaporkan itu dari Puskesmas Pajar Bulan dan Kembang Mumpo. Kemudian Talang Tinggi dan Rimbo Kedui. Ada juga yang terkena DBD di Kota Bengkulu, namun masuk data DBD Seluma," sambung Septi.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Nelayan Kaur Paceklik
Untuk memberantas nyamuk dewasa penyebab DBD, Dinkes Seluma sudah melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah wilayah.
Warga yang melapor ke Puskesmas dan membawa hasil laboratorium positif DBD, akan ditindaklanjuti dengan foging.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kebun Jagung Pensiunan Satpol PP Kaur Dirusak Sapi
Dinkes Seluma juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal itu dinilai paling efektif untuk memutus penyebaran DBD. (rwf)