BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Aktivitas penggilingan padi di Desa Lubuk Sirih Ilir Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya debu bekas pembakaran sekam serta suara bising mesin diesel penggilingan padi dinilai mengganggu ketentraman dan kesehatan warga.
BACA JUGA:Bupati Lismidianto Optimis Kabupaten Kaur Bisa Jadi Lumbung Padi
Bahkan aktivitas mesin penggilingan padi milik Rikoman (40) yang menimbulkan suara bising dan debu bekas pembakaran sekam, membuat warga sesak napas.
Apalagi debu banyak yang masuk ke dalam sumur yang membuat air keruh dan menyebabkan gatal.
BACA JUGA:Tahun 2022 Bengkulu Produksi Padi 281.610 Ton, Ini Tiga Kabupaten Penghasil Gabah Terbesar
Atas dasar itulah warga memberanikan diri melapor ke DLHK Bengkulu Selatan agar mendapat solusi supaya kegiatan mesin penggilingan tetap berlangsung, namun tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
Kepala DLHK BS Haroni SP didampingi Kabid Pedal Ujang Musdianto SH mengaku telah menelusuri laporan warga dan menemukan bekas pembakaran sekam di lokasi mesin penggilingan padi, Selasa (2/5/2023) sore.
BACA JUGA:Harga Bibit Padi di Bengkulu Naik Drastis, Kenaikan Hingga Rp 40 Ribu Perkemasan
Namun tim belum menyimpulkan hasil temuan lapangan karena masih harus diteliti lebih lanjut.
“Lokasi mesin ini di belakang rumah orang tua Rikoman atau pemilik mesin. Mesin ini sudah ada sejak 1980.
BACA JUGA:Butuh Bibit Padi dan Jagung, Distan Bengkulu Selatan Datangi Kementan
Dari pengamatan kami, memang ada bekas pembakaran sekam. Tapi ini belum bisa disimpulkan menjadi penyebab keluhan masyarakat,” ujar Haroni.
Ditambahkan Ujang, dengan aktivitas pembakaran sekam bekas penggilingan padi, besar kemungkinan ada debu yang beterbangan di pemukiman.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Apresiasi Pengembangan Padi Organik