BACA JUGA:4 Jenis Barang Antik Ini Bisa Bikin Kaya Mendadak, Harganya Miliaran Rupiah, Selalu Jadi Incaran Kolektor
Karena sikap dan prilakunya yang baik, akhirnya secara perlahan lahan kehadiran Syekh Muhammad Amin diterima oleh masyarakat. Sejak itu muridnya terus bertambah.
Untum mempermudah mengajar, Syekh Muhammad Amin kemudian mendirikan sebuah langgar.
Langgar inilah yang kemudian berkembang menjadi Masjid Al-Manar di Kelurahan Pasar Bawah saat ini.
BACA JUGA:UNIK! Aktivitas Warga 3 Desa di Madura Ini Semua di Atas Pasir, Mulai dari Tidur Hingga Melahirkan
BACA JUGA:Waduh! 1.781 Calon PPPK Diblokir BKN, Tak Bisa Lagi Ikut Seleksi, Ternyata Ini Penyebabnya
Setelah lama menetap di Bengkulu Selatan, menurut cerita Syech Muhammad Amin menikah dengan wanita pribumi. Kemudian dikaruniai seorang anak yang bernama H. Abdullah.
Syekh Muhammad Amin meninggal dunia di Pasar Bawah dan dimakamkan di sebelah masjid Al Manar.
Hingga saat ini makam tersebut masih berada di sebelah masjid Almanar.
BACA JUGA:Kencing dan Kotoran Kucing Tidak Najis? Simak Jawaban Ustadz Adi Hidayat
BACA JUGA:TERLALU! Sudah Lulus, 1.781 Calon PPPK 2022 Pilih Mundur, BKN: Nama Mereka Kita Blokir
Walaupun beberapa waktu lalu dimasa pemerintahan Gubernur Agusrin M Najamuddin bangunan masjid Al Manar sempat dipugar, tetapi bangunan tempat makam Syekh M Amin berada tidak dibongkar.
Selain menyebarkan ajaran islam, dan cerita tentang kehisupan sehari hari, berdasarkan cerita dari mulut ke mulut masyarakat Pasar Bawah, ternyata Syekh Muhammad Amin memiliki kharomah dari Allah SWT.
BACA JUGA:Ini Dia 48 Anak Nelayan di Kaur Lulus Seleksi Calon Taruna KKP 2023/2024, Selamat Ya!
BACA JUGA:Pencarian Pelajar SD Hilang, Belum Ditemukan, Warga Sekunyit Kerahkan 30 Perahu
Konon Syekh Muhammad Amin pernah salat Jumat di salah satu Masjid di Makkah hanya dengan pulang hari.
Dia berangkat menjelang salat jumat, dan sudah berada kembali di Pasar Bawah beberapa saat setelah salat selesai.
Sebagian masyarakat meyakini cerita itu, karena saat pulang dari salat jumat di Makkah itu konon katanya Syekh Muhammad Amin membawa buah kurma segar sebagai oleh oleh.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Pernyataan Kemenkes, El Nino Berpengaruh Terhadap Kasus DBD, Warga Bengkulu Siaga
BACA JUGA:Pembunuhan Ditje Budiarsih Masih Misteri, Pak De Jadi Kambing Hitam?
Padahal saat itu untuk mendapatkan buah kurma saat itu sangat sulit, bukan seperti sekarang ini sudah banyak dijual di pusat perbelanjaan.
Itulah sekelumit cetita tentang perjalanan Syekh Muhammad Amin selama mengajarkan agama islam di Bengkulu Selatan.
(red)