Sebelum Tewas di Tebat Rukis, 2 Warga Bengkulu Selatan Ini Dikejar Pelaku dari Pasar Bawah

Sebelum Tewas di Tebat Rukis, 2 Warga Bengkulu Selatan Ini Dikejar Pelaku dari Pasar Bawah

TKP tewas warga Bengkulu Selatan di tebat rukis. Salah satu lokasi ditutupi warga dengan pasir-andri irawan-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Tragedi berdarah yang terjadi di Objek Wisata Tebat Rukis, Kabupaten BENGKULU SELATAN, Kamis 25 Juli 2024 dini hari masih dalam penyelidikan Polres BENGKULU SELATAN.

Dalam peristiwa ini, 2 warga Desa Gelumbang Kecamatan Kota Manna tewas tergeletak dengan jarak sekitar 15 meter. Satu korban tewas tepat di Rumah Makan Padang Sinar Tiras.

BACA JUGA:Pertikaian di Tebat Rukis, 2 Warga Bengkulu Selatan Tewas

Satu lagi di depan usaha Tambal Ban, tepat di seberang Masjid Rukis. Saat itu, keduanya sudah ditemukan warga dalam kondisi tak bergerak.

Kades Gelumbang, Mardani membenarkan kedua korban adalah warganya. Bahkan dari informasi yang ia dapat, sebelum meninggal dunia, keduanya warganya dikejar oleh pelaku yang hingga ini belum diketahui identitasnya.

"Informasi yang dapat begitu. Jadi keduanya ini sempat ribut di (Pantai) Pasar Bawah dan menghindar dengan menggunakan sepeda motor. Tapi mereka dikejar hingga ke Tebat Rukis. Tapi itu baru sebatas informasi. Apa masalahnya juga kami belum tahu juga," ujar Mardani.

BACA JUGA:Korban Tewas Pertikaian Tebat Rukis Bengkulu Selatan Teman Akrab, Berikut Identitas Lengkapnya

Korban lanjut Mardani berstatus bujangan. Kedua korban yakni Ajad Saplan (21) dan Herdian Saputra (22), diketahui berteman akrab. "Kita berharap pelakunya segera ditangkap," harap Kades.

Sementara itu, warga sekitar kejadian menyebut, sebelum ditemukan tewas, memang sekitar pukul 03.00 WIB sempat terdengar suara keributan.

Jangkan untuk melerai, warga saja tidak berani keluar rumah mengingat banyaknya sejumlah pemuda yang berada di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Wisata Tebat Rukis Kotor dan Sejumlah Fasilitas Hilang

Setelah mulai sepi barulah warga memberanikan diri dan mendapati kedua warga Desa Gelumbang itu tak bergerak. Setelah dievakuasi menggunakan mobil ambulance milik Masjid Rukis, warga menutupi bercak darah dengan menggunakan pasir.

"Kalau (jam kejadian) pastinya tidak tahu percis. Tapi sekitar jam tiga. Itu berawal suara ribut. Karena banyak orang, kami tidak berani keluar. 

Ketika mau (shalat) subuh barulah saya keluar dan keduanya masih tergeletak. Dengan ambulance Masjid Rukis, kami bawa ke rumah sakit," ujar Despriyadi, warga sekitar, yang juga salah seorang pengurus Masjid Rukis kepada Raselnews.com. (and)

Sumber: