Umat Islam Wajib Tahu, Dua Metode Menentukan Awal Puasa Ramadhan Menurut Nabi Muhammad, Ini Caranya

Kamis 07-03-2024,08:30 WIB
Reporter : Sahri Senadi
Editor : Sahri Senadi

Seperti dijelaskan dalam buku Bekal Ramadhan oleh Ahmad Zarkasih. "Ikmal atau istikmal adalah menggenapkan hitungan bulan

menjadi 30 hari. Pada saat hilal tidak nampak di tanggal 29 Sya'ban itu," jelas buku tersebut.

Seorang ulama bernama Al Mawardi berpendapat, jika terjadi keragu raguan dalam menetapkan awal
puasa Ramadhan, maka tetapkanlah hari ke 30 sebagai awal Ramadhan.

BACA JUGA:Otak Atik Sana Sini, Lahirlah Skutik Mio Retro Klasik Bodi Vespa, Stang Ala Honda BeAT Street, Harga 16 Juta

BACA JUGA:Rubicon dan Jimny 5 Pintu Ketar Ketir, Pesaing Tangguh Sudah Tersedia Di Dealer, Harga Cuma Rp 200 Jutaan

"Karena Allah tidak pernah menetapkan bulan lebih dari 30 hari dan tidak pernah kurang dari 29

hari. Jika terjadi keragu raguan pada hari ke 29 maka berpeganglah pada hari ke 30 dan buang jauh jauh keraguan yang menghantui," kata Al Mawardi seperti dikutip dari laman Kementerian Agama Jawa Barat.

BACA JUGA:Keren! 3 Skutik Milik Yamaha Ini Naik Kelas, Usung Mesin 160 CC, Honda dan Suzuki Waspada

BACA JUGA:Sang Legenda Honda Jazz Kembali Mengaspal, Fitur Lebih Banyak dan Canggih, Harga Terjangkau

Seperti diketahui, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat antara umat islam dalam menetapkan awal
puasa Ramadhan, biasa perbedaan muncul setelah hilal tidak terlihat saat dilakukan pengamatan.

Namun perbedaan ini tidak pernah menjadi persoalan, karena pemerintah setiap tahunnya akan menetapkan awal puasa Ramadhan melalui sidang isbat. (stb)
    


Kategori :