Perhitungan Awal Ramadhan 1445 Hijriah Tahun 2024, Berpotensi Berbeda? Ini Menurut NU dan Muhammadyah
HILAL: Ilustrasi pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1445 hijriah-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Bulan Ramadhan 1445 hijriah akan jatuh pada Bulan Maret tahun 2024. Artinya, umat islam di Indonesia akan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada bulan maret ini.
Namun untuk perhitungan awal puasa Ramadhan tahun ini diprediksi berbeda.
Menurut Nahdatul Ulama (NU) perhitungan awal Ramadan 1445 Hijriah dengan memperhatikan posisi Hilal, baik dari segi ketinggian maupun elongasinya.
BACA JUGA:Para Jomblo Wajib Nyimak! Ini Amalan Pencari Jodih di Bulan Ramdhan, Insyaallah Mustajab
Berdasarkan hal ini, Hilal puasa tidak mungkin dapat terlihat pada 29 Syakban 1445 Hijriah atau pada hari Minggu, 10 Maret 2024 karena Hilal masih berada pada ketinggian 0 derajat 11 menit 24 detik dengan Ijtima atau konjungsi terjadi pada Minggu pukul 16.00 WIB.
Oleh karena itu, lembaga falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.
Sementara itu, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024.
Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan Hisab Hakiki wujudul Hilal.
BACA JUGA:Umat Islam Wajib Tahu, Dua Metode Menentukan Awal Puasa Ramadhan Menurut Nabi Muhammad, Ini Caranya
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilias, menjelaskan bahwa ketika matahari terbenam pada Minggu, 10 Maret 2024, posisi bulan berada di ufuk wilayah Indonesia kecuali bagian timur seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Ketika matahari terbenam di Yogyakarta pada 10 Maret 2024, bulan berada pada ketinggian 07 derajat di posisi 48 lintang selatan dan 110,21 bujur timur.
BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Bocorkan Doa Penarik Rezeki, Bacakan Setiap Hari Jum'at
BACA JUGA:Rezeki Seret? Amalkan Doa Pembuka Pintu Rezeki Langsung dari Nabi Muhammad SAW, Pendek dan Mudah Dihafal
Penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah juga dilakukan melalui sidang isbat yang digelar di Auditorium Ha Muhammad Rasjidi Kementerian Agama Jakarta Pusat pada Minggu, 10 Maret 2024.
Sidang isbat akan melibatkan tim hisab dan rukyat Kemenag, serta diikuti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta undangan lainnya.
Dengan adanya perbedaan perhitungan ini, maka penetapan awal ramadhan di Indonesia berpotensi berbeda.
BACA JUGA:Pahala Dapat Rezeki Datang Saat Sedekah di Waktu Ini, Malaikat LangsungTurun Mendoakan
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Ciri-ciri Orang yang Didoakan Malaikat, Pantas Saja Rezeki Selalu Mengalir
Namun hal ini bukan yang pertama terjadi dan selama ini tidak menjadikan hal itu sebagai pertentangan.
Berdasarkan kalender Muhammadiyah, Ramadhan 2024/1445 Hijriah di Indonesia akan dimulai pada 11 Maret.
Sementara, awal Ramadhan versi Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) diprediksi baru terjadi pada 12 Maret.
BACA JUGA:Bacaan dan Keutamaan Doa Setelah Wudhu, 8 Pintu Surga Dibuka
BACA JUGA:Insya Allah Mustajab! Amalkan Doa Ini, Rezeki Melimpah, Hutang Segunung Akhirnya Lunas Juga
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dalam surat edarannya, pun mengimbau umat Islam menjaga toleransi terkait potensi perbedaan awal 1 Ramadhan 1445 H.
Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan penyebab utama perbedaan penentuan awal Ramadhan, dan juga Idulfitri dan Iduladha, adalah karena masih nihilnya kesepakatan soal kriteria awal bulan hijriah. (stb)
Sumber: dikutip dari berbagai sumber