Beruntung, Indonesia adalah negara tropis dengan paparan sinar matahari yang cukup.
BACA JUGA:Hujan, Waspada Demam Berdarah Dengue! Nih Cara Mengenali Gejala DBD dan Mencegahnya
Sobat Kata Dokter, penting untuk memeriksa label kandungan vitamin pada produk yang dikonsumsi agar tidak berlebihan, karena konsumsi vitamin D yang berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan ginjal.
Pada anak-anak, defisiensi vitamin D bisa menyebabkan gagal tumbuh, mudah terserang penyakit, dan pertumbuhan tulang yang tidak optimal.
Pada usia produktif, bisa menyebabkan penurunan kualitas gerak karena nyeri dan pegal-pegal.
BACA JUGA:Cara Alami Meredakan Gejala Sakit Maag, Lebih Aman dan Mudah Ditemukan!
Pada lansia, bisa menyebabkan osteoporosis dan risiko patah tulang.
Namun, tidak semua nyeri otot disebabkan oleh defisiensi vitamin D. Aktivitas lain juga bisa menyebabkan otot menjadi lemah atau nyeri.
Jika sering mengalami keluhan ini tanpa sebab yang jelas, sebaiknya lakukan pemeriksaan darah untuk mengecek kadar vitamin D.
BACA JUGA:Merasa Lelah Terus? Waspada! Itu Gejala Diabetes, Berikut Cara Mencegahnya
Jika belum melakukan pemeriksaan darah, mengkonsumsi vitamin D secara rutin dalam dosis yang disebutkan tadi (400 sampai 800 IU per hari) diperbolehkan.
Jika sudah didiagnosa defisiensi, dosisnya akan lebih besar. Dalam kondisi sakit, dosis lebih besar bisa bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Melalui paparan sinar matahari yang cukup, asupan makanan kaya vitamin D, dan suplemen jika diperlukan, kita dapat memastikan kadar vitamin D dalam tubuh tetap optimal. (man)