BACA JUGA:Ngeri! Perut Buncit pada Anak Ternyata Karena Cacing Jenis Ini, Ketahui Penularan dan Gejalanya
Meskipun demikian, TIA tetap perlu diwaspadai karena dapat menjadi tanda risiko stroke yang lebih besar di masa mendatang.
Penyebab stroke bervariasi tergantung jenisnya.
Pada stroke iskemik, penyebab utamanya adalah sumbatan yang disebabkan oleh aterosklerosis, trombosis (bekuan darah yang menggumpal di arteri yang menuju otak), atau emboli (gumpalan darah atau partikel lain yang bergerak dari bagian tubuh lain ke otak).
BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Katarak dan Glaukoma serta Gejalanya, Simak Cara Mengatasi dan Mencegahnya
BACA JUGA:Waspada, Diare dan ISPA Bisa Muncul di Musim Pancaroba, Ini Gejala dan Pencegahannya!
Penyumbatan juga dapat terjadi akibat penyempitan pembuluh darah di leher yang mengurangi suplai darah ke otak.
Sementara itu, stroke hemoragik umumnya disebabkan oleh hipertensi yang tidak terkontrol, yang melemahkan dinding pembuluh darah hingga mudah pecah.
Aneurisme, penggunaan obat pengencer darah seperti antikoagulan, cedera kepala berat, dan kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan pembekuan darah juga dapat meningkatkan risiko perdarahan di otak.
BACA JUGA:Ngantuk Setelah Makan Tanda Penyakit Serius? Inilah Penyebab Datangnya Rasa Ngantuk Setelah Makan
BACA JUGA:Manfaat Daun Eceng Gondok untuk Kesehatan, Mulai Menurunkan Gula Darah dan Cegah Penyakit Jantung
Faktor risiko stroke meliputi usia (semakin tua, semakin tinggi risikonya), riwayat keluarga, hipertensi, dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, kurang olahraga, serta kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan plak dan kekakuan pada pembuluh darah.
Diabetes juga berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke.
Gejala stroke bervariasi tergantung pada area otak yang terkena.
BACA JUGA:Meski Bukan Penyakit, Vertigo Bisa Menyerang Siapa Saja, Begini Cara Mengatasinya!
BACA JUGA:Ingat, Makin Tua Makin Banyak Penyakit, Hindari Makanan Ini Setelah Usia 40 Tahun
Tanda-tanda umum termasuk kelemahan atau kelumpuhan mendadak pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, gangguan penglihatan mendadak, kesulitan berjalan, sakit kepala hebat, dan penurunan kesadaran.
Ada metode sederhana untuk mendeteksi stroke dengan singkatan "FAST": F untuk Face Drooping (wajah menurun, terlihat tidak simetris), A untuk Arm Weakness (kelemahan lengan, biasanya di satu sisi), S untuk Speech Difficulty (kesulitan berbicara), dan T untuk Time to call emergency (waktu untuk menghubungi layanan darurat).
BACA JUGA:Waspada! Banyak Penyakit Mengintai Anak dengan Obesitas,Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya