Di Bengkulu Selatan Jalan Provinsi & Rumah Warga Terancam Terjun ke Sungai

Di Bengkulu Selatan Jalan Provinsi & Rumah Warga Terancam Terjun ke Sungai

ABRASI: Kondisi jalan lintas Seginim-Air Nipis dan rumah warga di Desa Durian Seginim yang terancam abrasi Sungai Air Bengkenang-sugio aza putra-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Jalan provinsi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), penghubung Kecamatan Seginim-Air Nipis, serta puluhan rumah warga di Desa Durian Seginim Kecamatan Seginim, terancam terjun ke sungai.

Pasalnya abrasi Sungai Air Bengkenang semakin menggila.

Aliran sungai terus menggerus ke arah badan jalan dan pemukiman.

Bahkan pihak kepolisian sudah memasang garis polisi di titik abrasi.

Sebab jarak antara badan jalan dan bibir sungai sudah sangat dekat, dapat membahayakan pengendara yang melintas.

BACA JUGA:Ini Delapan Kabupaten/Kota yang Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Bengkulu

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, kalau tidak ada solusi mengatasi abarasi ini, tidak lama lagi badan jalan akan tergerus sungai, rumah warga juga terancam. Soalnya aliran sungai terus mengarah ke jalan. Apalagi saat ini musim hujan, debit air sangat deras, abrasi semakin cepat,” kata Anggota DPRD BS, Drs Yunadi saat meninjau titik jalan yang terancam abrasi di Desa Durian Seginim, Jumat (2/9/2022).

Disampaikan Yunadi, perlu anggaran besar untuk mengatasi ancaman abrasi tersebut. Sebab titik yang terancam abrasi cukup panjang, lebih satu kilo meter.

Jika mengandalkan APBD kabupaten, kemungkinan tidak akan sanggup, sebab keuangan daerah minim.

Yunadi berharap BWS Sumatera VII dan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu turun tangan mengatasi hal tersebut.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kerugian Banjir & Tanah Longsor di Bengkulu Capai Rp151 Miliar, Jumlah Terdampak 6.726 KK

“Anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasi ancaman abrasi ini mungkin miliaran rupiah. makanya perlu suntikan APBN. Saya berharap BWS Sumatera VII dan Dinas PUPR dapat memprioritaskan penanganan abrasi ini. Ini ancamannya serius, fasilitas publik dan juga rumah warga,” ujar Yunadi.

Terpisah, Kades Durian Seginim, Mirzan Paruzi mengatakan, dibibir sungai tersebut pernah dibuat bronjong sekitar tahun 1998 lalu. 

Namun bronjong sudah rusak dan ambruk tergerus sungai.

“Bronjong yang dibuat dulu sudah hanyut terbawa sungai. Makanya sekarang abrasi tambah parah, bahkan akibat air besar karena hujan beberapa hari terakhir ini, abrasi semakin parah,” imbuh kades. (yoh)

 

Sumber: